Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miris, Kasus Asusila Menempati Peringkat Pertama di Bintan
Oleh : Harjo
Senin | 20-01-2014 | 18:02 WIB
AKBP_Kristiaji(1).jpg Honda-Batam
Kapolres Bintan, AKBP Kristiaji.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Kasus asusila merupakan kasus yang paling banyak terjadi di wilayah hukum Polres Bintan dalam tiga bulan terakhir. Sementara, kasus kecelakaan lalu lintas hanya menempati peringkat kedua.

Demikian disampaikan Kapolres Bintan, AKBP Kristiaji, kepada BATAMTODAY.COM di Mapolres Bintan. Kristiaji mengaku prihatin kasus asusila, mulai pencabulan hingga pemerkosaan, baik yang dilakukan oleh anak di bawah umur maupun anak di bawah umur yang menjadi korban, menempati peringkat pertama sejak dirinya menjabat sebagai Kapolres sejak September 2013 lalu.

Menurutnya, kasus asisula ini termasuk luar biasa dilihat dari kondisi daerah Bintan sendiri. "Ini adalah kasus yang terbilang sangat luar biasa. Apalagi Bintan belum terbilang kota yang metropolitan. Bahkan dari segi penduduk belum padat karena yang agak padat hanya di wilayah Bintan Utara dan Timur," terangnya.

Kristiaji menegaskan, penanganan dan antisipasi terhadp kasus-kasus asusila menjadi agenda utamanya. Permasalahan ini juga sudah disampaikan kepada kepala daerah agar secara bersama mencarikan solusi untuk menekan tingginya kasus asusila.

"Tingginya kasus asusila di Bintan sudah sangat memprihatinkan. Hal ini sudah di sampaikan langsung kepada Bupati. Agar bisa sama-sama untuk mencari akar masalahnya serta solusinya, karena penyebab utamanya belum diketahui persis," ujarnya.

Kristiaji berharap agar kasus tersebut bisa ditekan, mengingat yang menjadi korban sebagian besar anak di bawah umur. "Hendaknya mulai dari sekolah seperti guru bisa meningkatkan pencerahan terhadap anak didiknya. Peran orang tua juga sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan terhadap prilaku anaknya," imbau Kristiaji.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bintan Utara, Usman, berharap agar pemerintah bersama instansi terkait dan bersama tokoh agama serta tokoh masyarakat agar bisa menanggapi permasalahan sosial yang terjadi pada saat ini.

"Semoga pemerintah dan instansi terkait bisa segera berbuat serta mencari solusinya. Sehingga permasalahan sosial tersebut bisa di tekan," harapnya. (*)

Editor: Roelan