Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perjalanan Nommensen Bawa Perubahan di Tanah Batak Difilmkan
Oleh : CR-6
Rabu | 15-01-2014 | 10:40 WIB
nommensen.jpg Honda-Batam
Ingwer Ludwig Nommensen. (Foto: wikipedia)

BATAMTODAY.COM, Batam - Nommensen World Mission (NWM) bekerjasama dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) membuat film sejarah perjalanan Ingwer Ludwig Nommensen atau I.L. Nommensen yang membawa perubahan besar bagi suku Batak, Sumatera Utara.

Film dokumenter tersebut, memiliki konten bagaimana Nommensen meng-Kristen-kan Tanah Batak, membangun perekonomian, meningkatkan kesehatan dan memberantas perbudakan.

Presiden NWM, Peris Tamba, mengatakan, datangnya Nommensen ke tanah Batak dulunya, membawa perubahan yang dirasakan masyarakat pribumi. Bukan hanya soal keagamaan, tapi ia juga membawa perubahan terhadap pola pikir dan kehidupan masyarakat Batak.

"Tanpa datangnya Nommensen dulunya ke tanah Batak, tidak mungkin masyarakat Batak bisa hidup dan bisa tinggal di berbagai belahan dunia dan bisa mengenyam pendidikam," ungkapnya usai acara Syukuran Awal tahun HKBP Distrik XX Kepulauan Riau di Harmoni One Hotel, Selasa (14/1/2014).

Nommensen adalah seorang penyebar agama Kristen Protestan di antara suku Batak, Sumatera Utara. Hasil dari pekerjaannya, adalah berdirinya sebuah gereja terbesar di tengah-tengah suku bangsa Batak Toba yaitu Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

"Selain untuk orang batak dan umat Kristiani, kami mencoba mengangkat film ini agar bisa menjadi pengobat rasa keingintahuan seluruh peminat sejarah Nommensen. Bagaimana masa kecilnya sampai meninggal. Bahkan pasca meninggalnya," ujar Peris.

Menurut Peris, isi film berdurasi sekitar tiga jam ini menyangkut bagaimana Nommensen pertama kali meng-Kristen-kan orang-orang Batak, yang kala itu dikenal masih sangat primitif.

Membawa enam misi, Nommensen yang pertama kali menjejakkan kakinya di Silindung, Sumatera Utara, kata Peris, bukan saja menjadi tokoh agama Kristen, melainkan tokoh dunia.

Sementara itu, salah satu pendiri NWM, S. Jasuha Simanjuntak mengatakan, ide pembuatan film ini melihat dinamika zaman saat ini yang sibuk berpolitik, mencari uang, tapi lupa sejarah nenek moyang.

"Film ini akan dikemas dngan taraf internasional yang nantinya kita launching di Indonesia," ungkap Jasuha.

Ketua Ikatan Advokad Indonesia (Ikadin) bidang Hak Azasi Manusia (HAM), Djonggi Simorangkir yang hadir dalam syukuran tersebut mengatakan, ide pembuatan film ini sudah lama direncanakan. Bahkan juga sudah dilakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh di dunia bagaimana cara membuat film ini.

"Intinya, kita jangan melihat Nommensen sebagai tokoh agama saja, tapi bagaimana perjalanannya memulai pendidikan dan bisa hidup di daerah yang belum pernah ia tempuh sebelumnya sampai akhirnya meninggal di daerah tersebut," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Djonggi, banyak pelajaran yang dapat diambil sehingga para generasi muda khususnya di daerah Batak agar tidak lupa dengan sejarah.

Editor: Dodo