Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Guru Swasta Ancam Demo Jika Pemko Tanjungpinang Tak Punya Solusi
Oleh : Habibi
Rabu | 15-01-2014 | 08:04 WIB
Hajarullah_Aswad.JPG Honda-Batam
Hajarullah Aswad.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Tanjungpinang, Hajarullah Aswad, mendesak agar Pemerintah Kota (Pemko) secepatnya mencarikan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan insentif guru swasta. Jika memang tidak ada jalan keluar, dia dan teman-teman akan melakukan aksi demo.

"Kita minta wali kota jangan banyak retorika saja. Guru-guru swasta ini sudah banyak membantu pemerintah. Masa uang segitu tidak bisa diperjuangkan? mengapa provinsi bisa, kota tidak bisa?" kata Hajarullah, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (14/1) sore. 

Dia mengakui, permasalahan insentif guru swasta yang terpaksa "dihilangkan" karena menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ini sempat dibahas antara pihak yayasan sekolah swasta, dinas pendidikan, dan inspektorat. Pada saat itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Dadang, mengatakan, Pemko akan mencarikan solusi.

Hanya saja, menurut Hajarullah, sampai sekarang pihak yayasan belum mendapat kabar mengenai solusi yang dijanjikan. Jika tidak ada juga, aksi unjuk rasa, imbuhnya, tak bisa dielakkan.

"Ini bukan ancaman, tapi ini adalah keinginan kami. Jika memang pemerintah tidak mampu mengikuti amanat undang-undang, atau memang tidak bisa mencarikan jalan keluar untuk kami, maka kita demo sajalah, dan kita akan melepaskan diri dari (manajemen) pemerintah. Istilahnya, (sekolah swasta) tidak ada kaitannya lagi dengan pemerintah. Kita ya kita, mereka ya mereka," terang Hajarullah. 

Apa yang dikatakan Hajarullah, sama halnya dengan yang dikatakan Tris Budi, dari Yayasan Tunas Karya yang mengelola sekolah-sekolah Katolik, dalam rapat pekan lalu. Menurutnya, jika pemerintah sama sekali tak memperhatikan sekolah-sekolah swasta, lebih sekolah swasta lepas dari aturan pemerintah. (*)

Editor: Roelan