Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peredaran Uang Kartal di Kepri Alami Peningkatan
Oleh : CR-6
Senin | 13-01-2014 | 19:16 WIB
Bank_Indonesia_Batam.jpg Honda-Batam
Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Peredaran uang kartal di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga akhir Desember 2013 lalu mencapai Rp9,3 triliun. Selama Desember 2013 saja, peredaran uang mencapai Rp1,7 triliun. Kondisi ini jauh meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya Rp6,9 triliun.

Dalam peredaran uang, terbagi menjadi dua bagian, yakni uang yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) atau disebut outflow dan uang yang kembali ke BI atau inflow. Dengan demikian, untuk Kepri sendiri terjadi net outflow.

"Artinya, banyak uang kartal yang keluar dari BI Kepri. Hal ini menunjukkan kebutuhan masyarakat terhadap transaksi menggunakan uang kartal meningkat," ungkap Kepala BI Perwakilan Kepri Gusti Raizal Eka Putra, belum lama ini.

Peningkatan kebutuhan masyarakat ini lanjutnya juga merupakan dampak inflasi yang terjadi semenjak adanya kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), sehingga masyarakat diharuskan lebih banyak menggunakan uang tunai.

"Meningkatnya harga, tentu juga meningkatkan kebutuhan uang tunai untuk melakukan transaksi pribadi,” lanjutnya.

Untuk melakukan transaki tidak menggunakan uang tunai kebanyakan dilakukan di Batam dan Tanjungpinang. Namun di daerah-daerah lainnya cenderung lebih banyak menggunakan transaksi tunai sehingga peredaran uang kartal semakin bertambah.

Sementara itu, Deputi Kepala BI Kepri, Minot Purwahono ketika dihubungi melalui via ponsel, Senin (13/1/2013), mengatakan data peredaran uang kartal di Kepri baru hingga akhir Desember.

"Nanti awal Februari baru ada rekap data selama Januari," ungkapnya.

Editor: Dodo