Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Produksi 'Pasukan Ramang' Dilanjutkan Tahun Ini
Oleh : Redaksi
Rabu | 08-01-2014 | 09:21 WIB
Teaser_Poster-2_(small)_(1).jpg Honda-Batam
Teaser poster film "Pasukan Ramang".

BATAMTODAY.COM, Makassar - Film dokumenter panjang "Pasukan Ramang" bakal belum bisa disaksikan pemirsa. Film yang mengangkat tentang pesepakbola legendaris Indonesia di era 50 sampai 60-an, Ramang, itu terhenti karena faktor klasik: pembiayaan.

"Kendalanya klasik, faktor biaya. Karena kami bergerak secara independen, tidak didukung LSM sebagaimana sejumlah film dokumenter. Di sini murni berjalan karena dukungan para sahabat," jelas Ichwan Persada yang menjadi produser eksekutif dari film ini.

Proses pengambilan gambarnya sendiri baru dilakukan sekitar 20 persen dengan berlokasi di Makassar dan Barru (sekitar 153 km dari Makassar). Namun Ichwan berjanji melanjutkan produksi di tahun ini dengan sejumlah pendekatan baru. 

"Idealnya kami memang membutuhkan biaya produksi sekitar 300 juta rupiah. Namun melihat kondisi yang ada, kami mencoba melakukan sedikit penyesuaian. Dan rasanya dengan tambahan biaya 80 – 100 juta rupiah, produksi bisa kami lanjutkan kembali. Sekarang kami bergiat kembali
mencari co-executive producer dengan visi yang sama dan ikhlas membantu produksi film ini," tambahnya.

Produser film "La Tahzan" dan "Cinta/Mati" ini juga menyesal karena tak bisa mewujudkan keinginannya membawa Pak Anwar Ramang, anak dari Ramang, melakukan napak tilas di Olympic Park, Melbourne, yang jadi tempat sang ayah membela bangsa di Olimpiade Melbourne 1956. 

"Untungnya memang kami sudah mengambil cukup banyak stock shot dari almarhum, di antaranya di Lapangan Karebosi. Di sana beliau berkeluh kesah dan menangis di depan kamera," kata Ichwan dengan raut wajah sedih. 

Anwar Ramang sendiri telah meninggal dunia pada 8 Juni 2013 lalu.

Terkait dengan rencana melanjutkan produksi film dokumenter "Pasukan Ramang" dirilis teaser poster versi 2.  Ichwan berkeinginan agar film ini bisa diputar perdana di Makassar Film Festival 2014 yang akan diadakan pada 7 – 9 November 2014 mendatang. 

Ramang, pemain legendaris dari Makassar ini meninggal pada 26 September 1987. Sebelum masuk tim nasional, Ramang merupakan penyerang andalan kesebelasan PSM Makassar. Kehebatannya mencetak gol dari segala posisi, PSM kerap menjuarai kompetesi perserikatan. Tak ayal, PSM akhirnya lebih dikenal dengan julukan "Pasukan Ramang".

Pada 1952, PSSI merekrut Ramang dan dijadikan penyerang andalan. Pada 1954, ia bertanding ke negara Asia. Pada laga itu, dari 25 gol yang dicetak tim Indonesia, 19 gol berhasil dijebol Ramang. Sejak itu, sepakbola Indonesia mulai diperhitungkan dunia internasional sebagai "Macan Asia". 

Bahkan, Ramang pernah menaklukkan kehebatan kiper Yugoslavia, Beara, yang menjadi salah satu kiper terbaik dunia waktu itu. Padahal, Yugoslavia "dipersenjatai" dengan si kaki emas Raymond Kopa. Malah, Indonesia juga pernah mencukur Rusia saat gawangnya dijaga kiper top dunia, Lev Yashin, dan diperkuat Grasshoppers dan Roger Vollentein. 

Namun karier Ramang tak semulus prestasinya. Dia diskor pada 1960 karena dituduh menerima suap. Saat kembali ke PSM, karier Ramang tak secemerlang sebelumnya. 

Setelah itu, Ramang kerap menjadi pelatih sepakbola. Ia pernah diminta Bupati Blitar untuk meminta menjadi pelatih sepakbola di sana. Ia juga tercatat melatih di PSM dan Persipal Palu. (*)

Editor: Roelan