Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BlackBerry Terbaru Bernama 'Jakarta' Lirik Pasar Indonesia
Oleh : Redaksi
Senin | 23-12-2013 | 15:02 WIB

BATAMTODAY.COM - BlackBerry pada Jumat kemarin mengumumkan kerugian kuartal terbesarnya, $4,4 miliar, dan mengatakan perusahaan kesulitan menjual produk smartphone barunya, Z10.

Meski demikian saham BlackBerry naik setelah CEO interim, John Chen, mengumumkan kerja sama manufaktur baru. Menurut Chen, bersama dengan perubahan fokus perusahaan ke arah software dan layanan, kontrak manufaktur itu pada akhirnya dapat menghasilkan keuntungan bagi BlackBerry.

Kurang dari dua bulan setelah membatalkan penjualan perusahaan, Chen untuk kali pertama mengumumkan visinya di BlackBerry terhadap investor. Ternyata investor menyambut baik kabar ini sehingga mendorong harga saham naik 15,5 persen menjadi $7,22 per lembar.

Salah satu rencana Chen adalah dengan melakukan alih kerja (outsourcing) bisnis hardware BlackBerry ke Foxconn Technology Group, pemanufaktur elektronik asal Taiwan, yang juga membuat gadget untuk Apple dan Amazon.com. Kerja sama yang sudah mulai dibicarakan sebelum Chen mulai menjabat CEO ini adalah keputusan drastis bagi BlackBerry, yang selama ini mengunggulkan keahlian manufakturnya.

Namun dengan kebijakan ini, BlackBerry dapat melepas beban berupa bisnis ponselnya yang terus merugi sekaligus mengalihkan tanggungan inventaris ke pabrik lain. BlackBerry pun dapat mengubah struktur menjadi perusahaan lebih kecil yang memasok software dan mengelola layanan.

Detail kesepakatan tidak dijabarkan, namun BlackBerry akan membayar Foxconn untuk membuat ponsel dan keuntungan akan dibagi antara kedua pihak.

"Foxconn mengambil beban terberat BlackBerry dalam dua atau tiga tahun terakhir," ujar Chen dalam sebuah panggilan telepon dengan para analis. Chen merujuk pada masalah inventaris yang menodai tim direksi sebelumnya.

BlackBerry telah mengeluarkan total $2,6 miliar terkait inventaris dalam dua kuartal terakhir. Dalam kuartal berikutnya, BlackBerry pun masih harus menanggung biaya untuk ponsel-ponsel yang tak terjual. 

Pada kuartal III kemarin, BlackBerry hanya menjual 1,1 juta ponsel baru. Angka ini turun drastis dari puncak penjualan pada kuartal IV 2010 ketika BlackBerry menjual 14,6 juta smartphone baru.

Chen mengatakan, ponsel pertama hasil kerja sama dengan Foxconn telah menjalani proses manufaktur dan akan dirilis pertama di Indonesia pada April 2014. Ponsel ini, yang untuk sementara diberi nama "Jakarta", akan dibuat di pabrik baru Foxconn di Indonesia. Produk ini menargetkan negara berkembang seperti Asia Tenggara dan Amerika Latin, tempat BlackBerry masih populer. (*)

Sumber: The Wall Street Journal