Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ada Sarang Nyamuk Aedes Aegypti di Rumah, Warga Akan Didenda Rp1,8 Juta
Oleh : Redaksi
Selasa | 17-12-2013 | 15:54 WIB
nyamuk.jpeg Honda-Batam
Nyamuk aedes aegypti

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Warga yang di rumahnya ternyata terdapat tempat Aedes aegypti berkembang biak akan didenda minimal 500 ringgit atau Rp1,8 juta. Denda itu ditetapkan berdasarkan hukum di Malaysia.

Mereka yang tak mau membayar dapat didenda 10 ribu ringgit, mendekam dalam penjara, atau kedua-duanya untuk pelanggaran pertama. Jika berulang, pelanggar dapat didenda lima kali lipat atau mendekam lima tahun dalam penjara.

Pada 12 November, pemerintah memeriksa 14.092 rumah dan mengidentifikasi 111 area diidentifikasi sebagai tempat berkembang biak nyamuk. Warga yang rumahnya ternyata menaungi jentik nyamuk didenda, dengan total keseluruhan 55.500 ringgit Malaysia atau Rp205 juta.

Sedikitnya lima orang meninggal akibat demam berdarah di Malaysia sepanjang Desember 2013. Pemerintah Malaysia pun berupaya mencegah endemi demam berdarah, perenggut nyawa ratusan orang setiap tahunnya di Asia Tenggara.

Jumlah kematian akibat demam berdarah sepanjang 2013 di Malaysia kini 79 orang, lebih dari dua kali lipat 34 kasus yang tercatat pada 2012. Kasus penularan virus dengue, penyebab demam berdarah, juga meningkat. Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan Malaysia, hingga 7 Desember tercatat 37.698 kasus demam berdarah, naik 85 persen dari 20.387 pada periode yang sama setahun lalu. 

Negara bagian Selangor, yang berbatasan dengan ibu kota Kuala Lumpur, terkena wabah demam berdarah terbesar. Menurut keterangan kementerian, Selangor mencatat 20.209 kasus demam berdarah berikut 19 kematian. Negara bagian Johor di selatan mencatat 4.421 kasus.

Lokman Hakim, Wakil Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, dalam pernyataannya menjelaskan, empat korban meninggal baru-baru ini merupakan mahasiswa.

Virus dengue ditularkan via nyamuk Aedes aegypti dan menyebabkan demam, sakit kepala, serta nyeri pada sekujur tubuh. Serangan paling mematikan berupa demam akut dengan perdarahan. 

Hingga kini belum ditemukan vaksin yang dapat membunuh virus dengue. Perawatan korban masih terbatas pada pertolongan lewat cairan infus.

Di Selangor, pemerintah mengidentifikasi 69 titik genangan air yang tidak bergerak, tempat nyamuk Aedes berkembang biak.

Untuk mengawasi populasi nyamuk, Kementerian Kesehatan Malaysia mengunjungi ribuan rumah untuk mencari tempat berkembang biak potensial nyamuk Aedes. Kementerian juga mendesak warga mengalirkan genangan air dalam rumah mereka. Selain itu, kementerian ikut mendorong organisasi nirlaba memperkuat upaya penyuluhan, agar warga menjaga lingkungan tetap bersih.

Selain Malaysia, Singapura juga berjuang melawan wabah demam berdarah. Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura, tercatat tujuh kematian dan 21.324 kasus virus dengue hingga 13 Desember. (*)

Sumber: The Wall Street Journal