Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bob Dylan Dituduh Menghasut di Prancis
Oleh : Redaksi
Kamis | 05-12-2013 | 10:11 WIB
bobdylan_6.jpg Honda-Batam
Bob Dylan. (Foto: Rolling Stone)

BATAMTODAY.COM - Bob Dylan sedang ditimpa masalah karena dituduh menghasut di Prancis akibat sebuah komentar yang ia lontarkan mengenai Kroasia dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Tuntutan ini mengacu kepada wawancara yang dilakukan Dylan di majalah Rolling Stone edisi Prancis yang terbit September lalu. Dalam artikel tersebut, Dylan menyebut Kroasia berada dalam kalimat yang sama dengan partai Nazi. Penyanyi folk legendaris AS ini menghadapi ancaman hukuman satu tahun penjara serta denda sebesar 45.000 Euro jika terbukti bersalah.

Perkataan Dylan merupakan respon dari pertanyaan mengenai apakah ia melihat sebuah kesamaan antara Amerika jaman perang saudara dengan Amerika Serikat jaman sekarang.

"Sepertinya… Amerika Serikat membakar dan menghancurkan diri mereka sendiri demi perbudakan. Amerika Serikat tidak akan menyerahkannya. Sistem tersebut harus ditarik secara paksa. Banyak pembunuhan terjadi. Sekitar 500.000 orang? Banyak kehancuran demi menghentikan perbudakan," ujar Dylan.

Dylan melanjutkan: "Negara ini terlalu memikirkan warna. Itu merupakan gangguan. Semua orang saling berdebat hanya karena mereka mempunyai perbedaan warna. Itu adalah puncak kegilaan, dan ini akan menahan perkembangan negara manapun. Orang-orang kulit hitam tahu bahwa orang-orang kulit putih tidak akan menyerahkan perbudakan."

"Jika Anda mempunyai darah pemilik budak atau grup rasis, orang-orang kulit hitam bisa merasakannya. Seperti para umat Yahudi bisa merasakan darah Nazi dan orang Serbia bisa merasakan darah Kroasia."

The Times melaporkan bahwa lagu-lagu milik Dylan telah dicabut dari pemutaran radio di Kroasia setelah komentar tersebut. Vlatko Maric, juru bicara mahkamah, mengatakan kepada Slobodna Dalmacjia, sebuah koran Kroasia: "Ia dengan sangat jelas mengundang hasutan kebencian terhadap rakyat Kroasia. Pengadilan di Paris telah menerima kasus ini dan kami sedang menunggu tanggal sidang dipastikan. Kami masih belum mengetahui apakan Dylan akan datang sendiri atau mengirimkan seorang pengacara untuk mewakilinya."

Sumber: Rolling Stone