Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tekan Kasus DBD, Dinkes Tanjungpinang Canangkan Gerakan Berantas Sarang Nyamuk
Oleh : Agus Hariyanto
Kamis | 14-11-2013 | 17:04 WIB
watermarked-Screen_20131114_142330.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kesehatan kota Tanjungpinang akan mencanangkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak di sejumlah kawasan pada 21 November mendatang. Gerakan tersebut bertujuan untuk mengurangi angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Tanjungpinang.

"Rencananya pada Kamis tanggal 21 November akan dilaksanakan sebagai hari gerakan pemberantasan sarang nyamuk, baik di lingkungan masyarakat, perkantoran, dan pemerintahan, untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk dengan meluangkan waktunya sekitar 10 - 30 menit," kata Rustam, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (14/11/2013).

Dia menjelaskan, kegiatan yang bisa dilakukan cukup sederhana, seperti membersihkan bak mandi, mengubur kaleng bekas, dan memberikan bubuk abate di tampungan air agar jentik-jentik nyamuk mati.

Rustam menambahkan, kegiatan itu akan dimulai di daerah Perumahan Hang Tuah Permai Km11. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan, angka penderita DBD di lokasi tersebut cukup tinggi.

Dia berharap masyarakat dapat bersama-sama mengikuti kegiatan pemberantasan nyamuk ini. Karena katanya, jika suatu daerah sudah dibersihkan sementara daerah lainnya tidak berbuat yang sama, maka pemberantasan demam berdarah tidak akan ada selesainya.

"Kami telah menyediakan sekitar ribuan bubuk abate di rumah sakit, Puskesmas, dan Pustu secara gratis. Jika warga mau, itu tidak dipungut biaya," terangnya.

Sesuai data yang dihimpun BATAMTODAY.COM, sebelumnya jumlah kasus DBD pada 2012 tercatat ada sekitar 331 kasus dengan korban meninggal sebanyak 10 orang. Sementara, kasus penderita DBD hingga Oktober 2013 tercatat ada sekitar 139 kasus dengan korban meninggal tiga orang.

Pada bulan Juni ada 13 kasus, Juli ada 13 kasus, Agustus ada 5 kasus, September 8 kasus, dan Oktober 16 kasus. (*)

Editor: Dodo