Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mewaspadai Efek Kesehatan dari Seks Oral
Oleh : Redaksi
Kamis | 24-10-2013 | 13:36 WIB
oral-sex-cancer-.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Tiga tahun lalu, aktor Hollywood Michael Douglas dikabarkan sedang berjuang melawan kanker tenggorokan. Mulanya, mantan suami Catherine Zeta-Jones itu mengklaim penyakitnya karena kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Namun beberapa waktu kemudian, di sebuah media massa Douglas mengakui kankernya disebabkan Human Papilloma Virus (HPV). Virus itu bisa menjangkitinya karena kebiasaan seks oral.

Benarkah seks oral dapat menyebabkan kanker tenggorokan?

Untuk membahasnya, tim American Society of Clinical Oncology (ASCO) mengadakan pertemuan dengan Gypsyamber D'Souza, dokter dari Johns Hopkins School of Public Health. Mereka menyimpulkan, kanker tenggorokan yang disebabkan HPV tidak akan menulari pasangan.

Dari studi yang dilakukan, diketahui bahwa HPV tipe 16 paling berpotensi menyebabkan kanker tenggorokan. Virus itu menjangkiti dua persen wanita, dan nol persen pria. Saat mereka diuji tes visual, tak ditemukan riwayat kanker.

Artinya, risiko terkena kanker tenggorokan dari HPV 16 pasangan sangat rendah. "Banyak orang yang terinfeksi, namun dapat membersihkannya," kata D'Souza seperti dilansir laman Medical News Today.

Bagi pasangan yang sudah lama menjalin keintiman, penularan virus tidak berarti apa-apa. Mereka saling menginfeksi, namun tidak membahayakan.

Fakta itu bisa berbeda jika seseorang memiliki banyak pasangan seks oral. Studi lain menyatakan, seks oral dengan enam orang atau lebih berisiko menimbulkan kanker tenggorokan.

Berganti-ganti pasangan oral seks memungkinkan seseorang terkena kanker tenggorokan 3,4 kali lebih tinggi.

Walaupun demikian, seks oral sebenarnya bukan penyebab utama kanker tenggorokan. Peneliti menegaskan, merokok tetap menjadi faktor yang jauh lebih berpotensi untuk kanker tenggorokan. Perokok berat 20 kali lebih mungkin diserang penyakit tersebut, dibanding mereka yang tidak merokok.

Sumber: VIVAlife