Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Honor Tim PNS Sampai 300 kali Setahun, Men PAN-RB Imbau Instansi Pemerintah Berbenah
Oleh : Redaksi
Rabu | 23-10-2013 | 20:50 WIB
20131023_azwar_abu_bakar.jpg Honda-Batam
Men PAN-RB, Azwar Abdullah. (Kredit foto: Kementerian PAN-RB)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB), Azwar Abubakar, memilih untuk tidak mempublikasikan temuan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Azwar hanya mengimbau agar masing-masing kementerian dan lembaga berbenah.


Sebelumnya, setelah melakukan audit terhadap biaya perjalanan dinas, Azwar memerintahkan BPKP melakukan audit terhadap belanja barang. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ditemukan adanya SK honor tim hingga 300 kali dalam setahun pada sebuah eselon I di sebuah kementerian.
 
Atas temuan tersebut, banyak pihak yang mendesak agar temuan tersebut diungkapkan ke publik. Namun hal itu tidak dilakukan, karena audit itu seperti halnya chek up kesehatan, supaya para Menteri dan Kepala LPNK tahu bagaimana penggunaan anggaran di instansi yang dipimpinnya. 

"Saya bersikap seperti dokter, tidak boleh membuka penyakit seseorang di depan umum," ujar Azwar saat membuka Forum knowledge sharing, Bureaucracy Reform as  a Leverage for Developing Governability, Improving Public Service Delivery, and Increasing Social Welfare di Kementerian PANRB, Rabu (23/10/2013).
 
Menurut Azwar, dari audit tersebut pada saatnya akan disampaikan kepada menteri atau kepala LPNK untuk bersama-sama melakukan perbaikan. "Jangan sampai nanti malu sendiri, karena tidak mau berubah," katanya.
 
Hal ini mengingat adanya berbagai pihak  yang menanyakan, di mana kementerian yang honornya paling banyak itu. Bahkan mantan Menteri Keuangan, Agus Martowardoyo, juga mendesak agar Menteri PAN-RB berterus terang. 

"Saya jawab begini. Sekarang kita kumpul di sini, tiba-tiba ada satu orang yang ritslitingnya terbuka. Bagaimana cara memberitahu?" sergahnya.
 
"Jika dibilang langsung ke orangnya, nanti merah muka orang itu. Karena dia bilang, sebentar lagi datang ibu-ibu kemari, periksa semua ritsliting celana. Nanti malu."

"Dengan cara itu, semua memeriksa ritsliting masing-masing, tanpa ada yang dipermalukan. Jadi tidak usah dibuka siapa yang salah, tapi dengan temuan ini semua orang akan memperbaiki diri," ujar Azwar. 

Sebelumnya, Azwar menyampaikan, mulai 1 Januari 2014, pemerintah membatasi jumlah tim yang bisa diikuti oleh PNS. "Di situ ada honor tim yang tadinya sampai 300 untuk satu orang, ada juga yang 200. Mulai 1 Januari 2014 dipangkas menjadi maksimum 3. Tapi untuk tahap awal, akan dicoba maksimal 10, supaya orang berusaha untuk reform semuanya," kata Azwar.

Pemerintah berharap PNS tidak lagi mengharapkan dari honor tim. Selain memangkas jumlah tim yang bisa diikuti, pemeritah juga telah melakukan audit terhadap biaya-biaya perjalanan dinas. Tahun lalu audit dilakukan terhadap biaya perjalanan dinas instansi pusat saja.

"Dari Rp24 triliun biaya perjalanan dinas, minimal 20 persen bisa dihemat. Saya berani katakan 40 persen. Tapi pelan-pelanlah," kata Azwar. (*)

Editor: Dodo