Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kecuali The Herald, Umat Nasrani di Sabah dan Sarawak Boleh Gunakan Kata 'Allah'
Oleh : Redaksi
Selasa | 22-10-2013 | 15:11 WIB
NajibRazak.jpg Honda-Batam
Perdana Menteri Malaysia, Jajib Tun Razak.

BATAMTODAY.COM, Kota Kinabalu - Umat Nasrani di Sabah dan Sarawak dapat terus menggunakan kata "Allah " dalam ibadah mereka. Pemerintah Federal akan menghormati solusi masalah pada poin 10 yang dibuat pada 2011.

Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak, juga menyarankan semua kelompok untuk tidak mempolitisir masalah, "karena mereka akan bermain dengan api yang akhirnya dapat membakar mereka".

Menurut Najib, putusan Pengadilan Banding yang mengabulkan larangan Kementerian Dalam Negeri pada penggunaan kata "Allah" dalam publikasi Katolik, The Herald, tidak mempengaruhi orang-orang Nasrani dari Sabah dan Sarawak.

Najib menyampaikan, rakyat Sabah dan Sarawak tidak harus merasa terancam oleh masalah ini karena apapun yang telah mereka terapkan dapat dilanjutkan tanpa batasan apapun.

"Selalu ada solusi untuk setiap masalah dalam menjaga perdamaian dan harmoni melalui hubungan baik antara semua ras dan agama. Anda tidak perlu menjadi ilmuwan roket untuk menemukan formula untuk harmonisasi. Solusinya hanya berpikir rasional," kata Najib seperti yang dilansir The Star, hari ini.

"Umat muslim juga tidak seharusnya melukai perasaan non-Muslim, dan non-Muslim seharusnya tidak melukai perasaan umat Islam," imbuh Najib seraya menekankan bahwa orang-orang Malaysia dari semua ras dan agama harus membantu melestarikan kesatuan dalam keragaman masyarakat.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, juga meyakinkan bahwa Pengadilan Banding di The Herald diterapkan hanya pada mingguan dan tidak dikenakan pada Alkitab dalam bahasa Malaysia .

"Pemerintah tidak bermaksud untuk membatasi kebebasan beragama umat lain, tapi The Herald juga harus menghormati keputusan pengadilan," katanya. (*)

Editor: Dodo