Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akibat 'Terisolir', Warga Kampungbulang 'Mengamuk'
Oleh : Habib
Minggu | 20-10-2013 | 14:45 WIB
P1190021.JPG Honda-Batam
Kendaraan berat yang diamuk warga Kampungbulang, Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Warga Kampungbulang, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Sabtu malam kemarin, meluapkan amarahnya kepada kontraktor yang membangun jalan di situ. Warga melempari sejumlah alat berat yang berada di situ hingga beberapa kaca kendaraan pecah.


Demo tersebut ditujukan kepada kontraktor yang melakukan pengerjaan (meninggikan, red) jalan di kawasan tersebut. Warga marah karena jalan satu-satunya yang ada di situ, tak bisa dilalui warga sehingga membuat warga merasa "terisolir".

Turunnya hujan pada Sabtu kemarin semakin memicu kemarahan warga. Pasalnya, kontraktor langsung menimbun seluruh badan jalan dengan tanah urug -tidak seperti sebelumnya yang dikerjakan separuh jalan. Akibatnya, jalan menjadi berdebu saat panas terik, dan menjadi genangan lumpur di saat hujan.

Selama itu, sudah 40 orang terjatuh dan 18 pengendara sepeda motor yang jatuh akibat tergelincir, dan satu unit mobil rusak karena terbenam lumpur tanah urug itu.

Lestari Rahayu, salah seorang warga, mengaku kesal dengan pengerjaan kontraktor itu. Lestari yang juga guru itu mengaku, pada Sabtu pagi sampai tak berani menggunakan sepeda motor untuk berangkat ke sekolah.

"Saya sampai minta suami yang mengantar. Tapi, motornya pun tak bisa lewat. Akihrnya, saya terpaksa jalan kaki di tanah berlumpur itu. Ya mau bagaimana lagi," katanya.

Menurutnya, jika sampai Senin pagi jalan itu tak dibereskan, dia tak akan berangkat ke sekolah. "Itu kan jalan satu-satunya. Kalau sampai Senin tak dibereskan, saya tak peduli, saya tak akan bekerja. Gara-gara ulah kontraktor, warga Kampungbulang jadi susah," katanya kesal.

Ketua RT01 Kampungbulang, Zawakir, menceritakan, menurut janji kontraktor, pengerjaan jalan tersebut menggunakan sistem buka tutup atau sebelah-sebelah. Akan tetapi pada praktiknya, kontraktor langsng menimbun semua permukaan jalan dengan tanah merah.

Dikarenakan hujan, jalanan yang ditimbun tanah merah tersebut becek dan berlumpur sehingga kendaraan yang berlalu lalang berlumur tanah liat. Jalan pun menjadi licin dengan keadaan roda yang berlumuran tanah liat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan pengendara dan banyak yang terpeleset.

"Ada 40 orang yang jatuh. Memang tidak serius, tapi mereka yang mau pergi kerja akhirnya pulang kambali karena pakaian penuh dengan lumpur merah. Mobil Pak RW juga rusak dikarenakan tanah liat yang berlumuran di CDI-nya sehingga harus ditarik menggunakan mobil lain," tutur Zawakir yang juga pengurus masjid itu kepada BATAMTODAY.COM, Minggu pagi kemarin.

Kedatangan Wali Kota Tak Dihiraukan
Dia mengatakan, warga berang dan mulai melakukan aksi pada pukul 23.00 WIB. Namun, warga dibuat semakin geram dikarenakan kepala kontraktor pelaksana tidak datang. Sehingga warga berinisiatif untuk menghubungi Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah.

Lis Darmansyah segera turun bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Robert Pasaribu, untuk melihat langsung pengerjaan jalan tersebut. Meskipun Lis datang, Zawakir mengaku warga tetap tidak puas dan meminta Kepala Dinas PU untuk menghubungi kontraktor.

"Setelah kontraktor datang barulah masyarakat bisa ditenangkan. Sebelum kontraktor datang, warga kesal dan melempari kendaraan berat sampai kacanya pecah. Pak Lis datang pun tidak dihiraukan, karena warga meminta kontraktor penanggung jawab yang langsung turun," tutur Zawakir.

Warga menuntut agar pengerjaan dilakukan sebelh-sebelah agar ada akses jalan. sehingga datangnya kontraktor pada malam itu disuguhi dengan pengerjaan pengerukan jalan yang telah ditimbun dengan tanah liat untuk membuat akses jalan bagi masyarakat.

"Mereka sampai subuh mengeruk tanah untuk membuat jalan lewat di sebelah kiri, sementara sebelah kana tetap ditimbun untuk diaspal. Pak lis juga berjanji kepada kami bahwa tidak akan ada masalah lagi dalam pengerjaan ini, kopntraktor akan melayani masyarakat dengan baik, katanya," ujar Zawakir. (*)

Editor: Dodo