Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Penembakan Polisi Malaysia

Keluarga Tak Yakin 4 Warga Batam Pelaku Kriminal di Malaysia
Oleh : Gokli
Sabtu | 12-10-2013 | 20:33 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Pihak keluarga dari empat orang warga Batam yang ditembak mati Polis Diraja Malaysia di Jalan Ampang Putra, Selangor, di sebuah rumah proyek perumahan rakyat, Hiliran Ampang, Jumat (11/10/2013), tak terima kejadian itu. Bahkan, mereka menolak tuduhan sebagai perampok terhadap empat korban penembakan.

Kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (12/10/2013) malam, keluarga korban itu mengaku mengetahui informasi penembakan itu dari salah satu media televisi Malaysia. Empat warga Batam yang ditembak mati itu masing-masing Wahyudi (28), Iknoriansyah (25), Hery Setiawan (33) dan Hapat (40).

Eka, istri Iknoriansyah, mengatakan, dalam pemberitaan media televisi Malaysia itu, suaminya dituduh sebagai perampok. Padahal sejauh yang dia ketahui, suaminya itu bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di Negeri Jiran itu.

"Saya tak terima dan tak yakin suami saya sebagai perampok. Saya minta polisi Malaysia untuk bertanggung jawab," ujar Eka, yang juga diamini keluarga dari tiga korban lainnya.

Senada dengan itu, Nurhidayah, istri Hery Setiawan, menambahkan, selama ini suaminya itu bekerja di Malaysia sebagai buruh perkebunan kelapa sawit. Tak pernah sekali pun dia mengetahui Hery melakukan pekerjaan yang aneh-aneh, atau di luar ketentuan hukum Malaysia.

"Suami saya sudah sering keluar masuk Malaysia. Pekerjaanya juga selalu sama jadi buruh perkebunan. Saya tak yakin mereka lakukan perampokan, itu hanya akal-akalan saja," akunya.

Ironisnya, penembakan terhadap warga Indonesia di negeri jiran sudah terjadi beberapa kali. Bahkan, setelah ditembak mati para korban selalu dituduhkan sebagai perampok. 


Melihat kondisi ini, warga Indonesia di Malaysia terkesan minim perlindungan dari pemerintah Indonesia, atau Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) selaku perwakilan negara di luar negeri.

Meski sudah meninggal, jenazah para korban warga Indonesia itu juga sulit untuk dipulangkan. Hal inilah yang menjadi tuntutan utama para keluarga empat korban yang belum lama ini ditembak mati oleh polisi Malaysia.

"Kami minta Malaysia untuk memulangkan jenazah keluarga kami yang ditembak mati itu," ujar Defri, abang kandung Wahyudi. (*)

Editor: Dodo