Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jerman Kembangkan Terapi Kanker Secara Individual
Oleh : Redaksi
Kamis | 10-10-2013 | 09:47 WIB
kanker_newyork_times_com.jpg Honda-Batam
Terapi kanker. (Kredit foto: New York Times)

BATAMTODAY.COM, Heidelberg - Pengobatan individual atau dipaskan dengan kondisi dan kebutuhan tiap-tiap pasien memungkinkan dokter untuk mengetahui secara pasti penyakit pasien tersebut. Demikian menurut Frank Kischkel dari perusahaan TherapySelect

Sebelum terapi dimulai, harus ada diagnosa yang menyeluruh supaya tidak terjadi kesalahan penanganan.

Dalam pengobatan kanker, hanya dokter yang tahu apa yang dihadapinya. Sehingga ia bisa memberikan obat yang optimal dengan dosis yang optimal. 

Kischkel menemukan cara untuk menghindari pemberian obat kemoterapi secara berlebihan. Ia mengembangkan tes ketahanan yang menunjukkan obat mana dari 32 obat kemoterapi yang benar-benar membantu seorang pasien tertentu. Sehingga obat yang tidak bermanfaat tidak harus dicoba oleh pasien itu.


Obat Sesuai Bagi Gen Kanker

Sebuah tes lanjutan memungkinkan Kischkel untuk menganalisa gen kanker pasien, atau disebut sebagai onkogen. "Kalau kita mengenali sifat sel kanker ini, kita bisa menanganinya secara lebih baik," ujarnya. 

Christoph von Kalle dan pusat nasional penyakit tumor di Heidelberg menambahkan, "Perubahan gen tertentu yang menyebabkan kanker bisa ditangani dengan obat yang disesuaikan dengan molekul tertentu. Ini misalnya sudah diterapkan pada bentuk kanker kulit atau kanker payudara tertentu," demikian ujar ahli kedokteran tersebut.

Cara lain yang juga menjanjikan adalah terapi imun. Ini juga harus disesuaikan bagi masing-masing pasien. Lewat terapi ini, tubuh pasien harus melawan sendiri sel-sel kanker tersebut. 

Dokter memanfaatkan sistem kekebalan tubuh pasien untuk misalnya menghasilkan vaksin bagi tumor tertentu. Atau sel sistem kekebalan diambil dari tubuh pasien dan mereka mencoba menstimulasinya agar mampu menyerang dan merusak tumor.


Masih Butuh Waktu

Tanpa pengobatan indivudial, perang melawan kanker tidak akan bisa dimenangkan. Peneliti von Kalle yakin akan hal tersebut. 

Namun, ia juga memperingatkan untuk tidak berharap terlalu banyak akan terapi semacam itu. Penelitian ini masih dalam tahap awal. Mereka masih membutuhkan bantuan badan riset kanker internasional agar bisa memperoleh hasil penelitian yang berguna.

Von Kalle berharap, dua hingga tiga tahun mendatang, ia dan koleganya sudah bisa mengetahui gen apa yang paling sering ditemukan pada pasien kanker. Sehingga, setiap dokter di dunia bisa cepat mengenali, terapi apa, obat apa atau kemoterapi jenis apa yang sesuai untuk pasiennya. (*)

Sumber: Deutsche Welle