Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekosistem Laut Dunia Semakin Terancam
Oleh : Redaksi
Jum'at | 04-10-2013 | 08:47 WIB

BATAMTODAY.COM - Kesehatan ekosistem laut di dunia semakin memburuk, bahkan lebih cepat dari yang diduga sebelumnya. Sebuah ulasan dari International Programme on the State of the Ocean (IPSO) memperingatkan bahwa lautan kini berhadapan dengan berbagai jenis ancaman.


Lautan kian menghangat karena perubahan, menderita polusi, dan penangkapan ikan berlebih (overfishing). Selain itu, sifat basa air laut juga kian terkikis karena terus menyerap karbondioksida.

Laporan itu mengatakan, "Kita selalu memanfaatkan laut apa adanya. [Padahal] Laut telah melindungi kita dari dampak terburuk percepatan perubahan iklim dengan menyerap kelebihan karbondioksida dari atmosfer."

"Sementara peningkatan suhu bumi mungkin mengalami perlambatan, laut terus menghangat. Untuk sebagian besar, bagaimanapun, masyarakat dan pembuat kebijakan gagal untuk mengenali - atau memilih untuk mengabaikan - parahnya situasi ini."

Laporan ini juga mengatakan jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kepunahan massal yang pernah menimpa lautan di masa lalu. Terumbu karang, misalnya, kini harus bertahan pada suhu laut yang lebih tinggi dan efek pengasaman. Sementara di lain sisi, dia juga dilemahkan oleh praktik-praktik buruk penangkapan ikan, polusi, endapan, dan ganggang beracun.

Tindakan pencegahan
IPSO, yang didanai oleh yayasan amal, mempublikasikan lima makalah berdasarkan loka karya tahun 2011 dan 2012. Laporan tersebut menyerukan kepada para pemerintahan di dunia untuk menghentikan peningkatan CO2 pada 450 ppm. 

Lebih tinggi dari itu, mereka mengatakan, akan menyebabkan pengasaman besar karena sebagian besar karbondioksida diserap ke laut.

Mereka mendesak untuk dibuatnya manajemen perikanan yang lebih terfokus, dan penyusunan daftar prioritas untuk mengatasi pencemaran laut oleh bahan kimia.

Mereka ingin pemerintah untuk menegosiasikan kesepakatan untuk perikanan yang berkelanjutan di lautan yang diawasi oleh sebuah lembaga pengawas global.

Profesor Dan Laffoley dari IUCN mengatakan, "Apa yang tertulis dalam laporan terbaru ini jelas menunjukan bahwa: penundaan tindakan [pencegahan] akan meningkatkan biaya di masa depan dan menyebabkan kerugian yang lebih besar yang tidak bisa dibalikan lagi."

"Laporan iklim PBB menegaskan bahwa laut tengah menanggung beban perubahan yang disebabkan oleh manusia. Temuan ini memberi kita alasan lebih untuk waspada -tetapi ini bisa juga digunakan untuk landasan rencana ke depan. Kita harus menggunakannya." (*)

sumber: BBC