Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Picu Kenaikkan Emas Hingga 1,500 USD Per Troy Ounc

Amerika Terancam Gagal Bayar Utang Jatuh Tempo
Oleh : sumantri
Senin | 25-04-2011 | 11:14 WIB
Ameriak.jpg Honda-Batam

Amerika diketahui bakalan mengalami dilema dengan pembayaran utang-utang yang akan jatuh tempo, dan diperkirakan akan gagal bayar

Batam, batamtoday - Data dari London Metal Exchange (LME), pada pukul 22.23 wib, Minggu 24 April 2011, menunjukkajn harga logam mulia atau emas, telah menembus rekor tertinggi sepanjang 2011, yaitu 1,502.80 dolar Amerika Per Troy Ounce. Meroketnya logam 'kuning' ini, salah satunya dipicu oleh rilis Lembaga Pemeringkat Utang International Standard & Poor's (S&P) pekan lalu yang menyebutkan utang jangka panjang Negara adidaya (Amerika) tersebut yang turun.

Rilis S7P mengenai utang jangka panjang Amerika, bukan satu-satunya 'biangkerok' si 'kuning' meroket, selain itu ada juga kenaikkan harga si 'emas hitam' atau minyak mentah yang juga melejit plus inflasi.

"Asal tahu saja, saat ini Paman Sam (Amerika) sedang menghadapi dilema utang jangka panjang, sebagian ekonom Wallstreet memperkirakan Amerika akan terancam gagal bayar utang-utangnya yang segera jatuh tempo, sehingga hal ini dipandang oleh pelaku pasar sebagai laangkah yang tepat untuk mengalihkan aset dalam bentuk emas murni," Ujar Nico Omer Jockenhere, Analis Valbury Asia Fuature, seperti dikutip batamtoday, dari laman inilah.com dan keterbukaan informasi bursa IDX, Minggu malam, 24 April 2011.

Namun demikian, Omer memprediksi harga logam 'kuning' ini akan kembali melandai pada pekan ini akibat sentiment positif dari The Fed (Bank Sentral Amerika) yang akan menggelar pertemuan guna membahas penghentian stimulus. Dan jika itu terjadi, sebagian ekonom yakin dolar kembali akan menekan nilai mata uang asing, termasuk rupiah dan si 'kuning' pun sedikit tiarap.

Diperkirakan hingga April 2011, emas akan ditransaksikan di level 1,450 - 1,500 dolar Amerika per troy Ounce. Begitu fluktuatifnuya harga emas, menempatkan logam ini sebagai indikator ekonomi dunia, bagaimana tidak, disaat berbagai gejolak politik melanda Timur Tengah dan Afrika Utara, justru harga logam 'kuning' ini semakin "kinclong".

Selain itu sang 'Logam Mulia' juga sangat responsif terhadap fluktuasi harga saham, suku bunga dan harga minyak mentah, tetapi sejatinya, alih-alih tertekan, hanya The Fed lah yang bisa membuat harga emas bergerak secara nstan, baik turn maupun naik.

Rata-rata pemerhati ekonomi beranggapan bahwa waktu yang tepat untuk mengalihkan asset ke loga ini adalah menunggu keputusan The Fed dan tentu saja disaat harga emas terkoreksi. Tetapi jika ingin melindungi asset atau kekayaan dari nilai tukar dan inflasi, belilah emas untuk jangka waktu satu tahun. Karena hanya emas yang bisa melakukan perlindungan terhadap terjangan inflasi dan nilai tukar yang cenderung berubah-rubah.