Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siswi SLTP Diperkosa Dua Temannya di Bintan Utara
Oleh : Arjo
Senin | 30-09-2013 | 08:30 WIB
ilustrasi-perkosa1.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Tragis nian nasib yang dialami seorang siswi salah satu SMP di Bintan Utara ini. Sebut saja Kuncup (15), siswi yang masih duduk di bangku kelas 1 itu dipaksa melakukan hubungan badan atau diperkosa oleh temannya yang baru saja dikenalnya, sekitar pukul 23.00 WIB pada Jumat (27/9/2013) lalu.

Adalah AR (13) dan WA (15) kedua pelaku pemerkosaan itu. Keduanya memaksa korban, sebut saja Kuncup, berhubungan badan layaknya suami istri di sebuah rumah di bilangan Bintan Utara. Perbuatan tak senonoh itu pertama sekali dilakukan WA, dan saat itu AR memegangi dan menutup mulut korban agar tidak berteriak. Setelah itu, AR juga melakukan hal yang sama.

Kuncup yang didampingi kedua orang tuanya, di kediamannya pada Minggu (29/9/2013), kepada BATAMTODAY.COM menuturkan, dia telah diperkosa AR dan WA --temannya yang baru dikenalkan oleh teman sekolahnya, Ay (13), di rumah orang tua WA di Bintan Utara.

"Saat itu kami sedang duduk berdua dengan Ay di rumah orangtua WA. Tiba-tiba masuk AR, WA dan AL. Sempat ngobrol sebentar, dan tidak lama kemudian Ay dan AL keluar dari ruangan. Saat saya hendak ikut keluar, AR dan WA langsung menarik tangan saya dan memaksa untuk melakukan perbuatan tidak senonoh," ungkap korban.

"WA yang melakukannya pertama, setelah itu AR juga melakukan perbuatan yang sama. Saya sempat berontak tapi tidak kuat, karena mulut ditutup dan tangan saya dipegang kuat oleh mereka," ujar korban sambil meneteskan air mata.

Usai kejadian itu, korban mengaku meminta untuk pulang namun kedua pelaku tidak mengizinkan dan hingga pagi korban tetap di tempat kejadian tersebut. "Sabtu pagi, saya pulang tapi tidak langsung ke rumah orang tua, melainkan ke rumah saudara. Setelah siang dan sempat ganti pakaian di rumah AY, baru pulang ke rumah yang memang sudah ditunggu oleh orang tua," katanya.

AG, orangtua korban, kepada BATAMTODAY.COM menjelaskan, karena korban sejak Kamis (26/9/2013) malam tidak pulang ke rumah, dan walau sudah dicari tidak berhasil diketemukan. Maka saat pulang ke rumah, korban langsung dihujani pertanyaan. "Korban mengakui kalau dia sudah diperkosa oleh dua temannya yang baru dikenalkan oleh teman sekolahnya," ungkap AG.

Mendengarkan pengakuan anaknya sudah diperkosa, AG mengaku langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bintan Utara. "Tanpa pikir panjang saya langsung berangkat ke Polsek dan melaporkan kejadiannya, dan tidak berselang lama anggota polisi sudah menangkap lima orang yang dalam kondisi mabuk dari tempat kejadian anak saya diperkosa," ujar AG sambil meneteskan air mata.

Dari hasil visum yang dilakukan oleh pihak medis, AG menambahkan, diketahui korban sudah mengalami robek selaput dara, diduga akibat barang tumpul.

Kedua orang tua korban berharap kepada penegak hukum untuk menindak tegas para pelaku dan meminta agar pelaku diberikan hukuman yang seimbang. "Kami minta agar polisi dan penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal. Karena selain masa depan anak kami hancur, kami juga harus menanggung malu," ujarnya.

Kapolsek Bintan Utara, Kompol I Dewa Nyoman ASN, yang dikonfirmasi terkait pemerkosaan anak di bawah umur ini, Minggu (29/9/2013), mengatakan sudah ditangani pihaknya. "Tiga orang sudah diamankan di mapolsek, dan saat ini dalam proses penyelidikan," ujarnya melalui sambungan telepon.

Editor: Dodo