Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Akan Turunkan 'Black Economy' Jadi 15 Persen
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-09-2013 | 09:23 WIB
ahmad-maslan-july1.jpg Honda-Batam
Wakil Menteri Keuangan Malaysia, Datuk Ahmad Maslan

BATAMTODAY.COM, Johor Bahru - Pemerintah Malaysia sedang berusaha mengurangi kegiatan black economy yang saat ini berada pada tingkat 30 persen menjadi 15 persen. Pengurangan itu akan dilakukan melalui langkah-langkah pencegahan dan penegakan yang lebih efisien.

"Kita ingin mengurangi kegiatan 'black economy' dalam negara ke 15 persen seperti di negara-negara maju. Kegiatan 'black economy' menyebabkan negara rugi miliaran dolar setahun," kata Wakil Menteri Keuangan Malaysia, Datuk Ahmad Maslan, seperti dilansir Bernama, Jumat.

Menurut Ahmad Maslan, 'black economy' melibatkan kegiatan seperti penyelundupan keluar barang subsidi dan aktivitas penipuan pajak, serta kejahatan perdagangan termasuk membuat deklarasi palsu.

Dia tidak dapat memperkirakan jumlah kerugian tepat yang ditanggung oleh negara akibat kegiatan ilegal itu. "Jika hanya 10 persen (subsidi bensin dan solar) menjadi korban kegiatan ilegal itu, kerugian yang ditanggung oleh negara adalah sebanyak RM2,48 miliar. Apatah lagi jika 30 persen dari RM24,8 miliar subsidi bensin dan solar pemerintah," katanya.

Menurut dia, keberhasilan mengurangi persentase kegiatan itu akan memastikan lebih banyak hasil ekonomi negara disalurkan untuk kepentingan rakyat. "Kita (Bea Cukai) harus lebih kreatif dari mereka (yang terlibat dengan kegiatan ilegal). Kita harus kreatif untuk mendapatkan hasil negara," katanya seraya menambahkan, langkah menginstal pemindai di pintu-pintu masuk negara merupakan langkah positif dalam mengurangi kegiatan seperti tersebut.

Sementara itu, Ahmad yakin Bea Cukai bisa memenuhi target kutipan hasil sebanyak RM34,4 miliar tahun ini dibandingkan RM32,3 miliar tahun lalu.

Sampai Agustus ini, katanya, Bea Cukai berhasil mengumpulkan sebanyak RM24,3 miliar, meningkat dari RM23,6 miliar dalam periode yang sama tahun lalu.

Hingga Agustus lalu, Bea Cukai menyita sejumlah barang bernilai RM287 juta sedangkan sepanjang tahun lalu, lembaga itu berhasil menyita barang bernilai RM602 juta. (*)

Editor: Dodo