Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Gencarkan Kampanye Kesadaran untuk Berdonor Organ
Oleh : Redaksi
Rabu | 18-09-2013 | 14:48 WIB
organ-donation.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mulai gencar mengajak masyarakat untuk bersedia menyumbangkan organnya setelah meninggal dunia.


Kesadaran rakyat Malaysia untuk mendonorkan organnya itu masih rendah. Kementerian Kementerian Malaysia, pada Selasa kemarin, telah meluncurkan laman www.dermaorgan.gov.my .

"Kesadaran donor organ ini sangat penting karena jumlah rakyat Malaysia yang kini masih menunggu untuk mendapatkan sumbangan organ berjumlah 16.945 orang per 31 Agustus tahun ini, dan sebagian besar adalah pasien ginjal," ujar Menteri Kesehatan Malaysia, Datuk Seri Dr S Subramaniam, seperti dilansir Bernama, hari ini.

Sementara, pada periode yang sama, sebanyak 233.573 rakyat Malaysia telah berjanji untuk menyumbangkan organ mereka setelah meninggal dunia. Namun, jumlah itu baru 0,81 persen dari jumlah total penduduk Malaysia.

"Untuk periode yang sama, donor jaringan kadverik (organ dari pendonor yang telah meninggal dunia) juga mencatatkan jumlah yang rendah, yaitu 432 orang saja. Secara keseluruhan jumlah kebutuhan organ oleh pasien tidak seimbang dengan jumlah donor organ. Oleh itu kementerian telah menyusun rencana strategis kesadaran donasi organ di Malaysia," katanya.

Subramaniam menambahkan, kampanye menggunakan media baru melalui situs web yang diluncurkan hari ini merupakan tindakan dalam Rencana Strategis Kesadaran Donasi Organ di Malaysia yang dilakukan oleh kementerian yang akan dijadikan sebagai pusat untuk mendapatkan informasi terkait donor organ.

"Kementerian telah mendapatkan persetujuan dari Sekretaris Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan, untuk membebaskan semua biaya rumah sakit yang melibatkan perawatan kepada anggota keluarga donor organ yang telah meninggal dunia. Ini berarti setiap anggota keluarga untuk donor organ yang meninggal dunia itu tidak perlu membayar setiap biaya di rumah sakit pemerintah setelah proses donor organ dilakukan," katanya.

Selain itu , Departemen Keuangan telah menyetujui fasilitas perawatan kelas pertama secara gratis kepada individu yang menyumbangkan organ mereka saat masih hidup. Termasuk mereka yang menyumbangkan sumsum tulang atau darah untuk tujuan transfer sel induk darah, fasilitas itu akan diberikan kepada pendonor untuk seumur hidup. (*)

Editor: Dodo