Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gonla, Agen Travel Online Indonesia Akhirnya Tutup
Oleh : Redaksi
Jum'at | 06-09-2013 | 12:09 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Gonla, agen layanan pemesanan hotel online di Indonesia, telah menutup situsnya sejak awal September meskipun terjadi sektor perjalanan meningkat pesat. Saat diakses, situs tersebut menampilkan pesan kesalahan 503 service unavailable (layanan tidak tersedia).


Meski banyak situs sejenis, namun yang membedakan Gonla menawarkan "jaminan harga" yang akan mengembalikan selisih harga jika ditemukan harga yang lebih murah di tempat (situs) lain di internet. Gonla sendiri mengklaim, sebanyak 2.000 hotel telah menjadi mintra. Bahkan Gonla juga memiliki 62.000 penggemar di Facebook dan 32.000 pengikut di Twitter.

Menyikapi runtuhnya bisnis travel online ini, pendiri GoIndonesia, Yusuf Ijsseldijk, menggambarkan runtuhnya Gonla sebagai "wake-up call" industri perjalanan online di Indonesia. Tentu saja menjadi booming, tingkat pertumbuhan yang mengejutkan, namun hanya menyalin model bisnis yang sudah mapan dari tempat lain tidaklah cukup baik.

"Dan uang tidak bisa membeli pasar," tulisnya dalam komentar di Tnooz

"Ini jelas menunjukkan bahwa uang tidak cukup untuk berhasil di pasar e-commerce di Indonesia. Pengalaman buruk seperti ini akan memiliki kelemahan bagi munculnya Indonesia industri e-commerce secara umum, bahwa membangun kepercayaan adalah salah satu tantangan utama industri ini dan cara toko Gonla tutup adalah kesalahan mutlak."

Portal biro perjalanan online ini diluncurkan hampir setahun lalu sebagai upaya untuk menargetkan sekitar 180 juta dolar AS mengalir melalui sektor perjalanan online pemula di Indonesia.

Didukung oleh investasi Nusantara Ventures, Gonla adalah bagian dari platform konsumen Viva Group (pemilik situs VivaNews) yang lebih luas.

Pada saat peluncurannya, pejabat Gonla menyesalkan fakta bahwa 80 persen dari sektor perjalanan online dikontrol oleh Online travel Agencies (OTAs) berbasis di luar negeri, terutama Thailand dan Amerika Serikat. Gonla ingin dijadikan merek sejati Indonesia, dirancang dan dioperasikan oleh tenaga IT dan travel profesional muda Indonesia.

Tingkat pertumbuhan rata-rata industri hotel di Indonesia saat itu diperkirakan antara 200 - 300 persen per tahun. (*)

Editor: Dodo