Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kebutuhan Air di Singapura Menjadi Dua Kali Lipat
Oleh : Redaksi
Kamis | 05-09-2013 | 09:42 WIB

BATAMTODAY.COM, Singapura - Kebutuhan air bersih di Singapura telah meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 50 tahun. Public Utilities Board (PUB), semacam PDAM-nya Singapura, menyatakan, peningkatan akan sumber air bersih itu sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang 70 persennya disedot sektor nondomestik.

Kebutuhan akan air di Singapura pada tahun ini mencapai 273.000 meter kubik atau 60 juta galon.
Selama ini, 60 persen kebutuhan air di Singapura masih disuplai dari Malaysia. Sementara, NEWater (merek yang diberikan kepada air reklamasi hasil produksi PUB) menyumbang 30 persen, dan 10 persennya dari sumber air Singapura.

Dikutip dari ChannelNews Asia, NEWater dan desalinasi (mengubah air laut menjadi sumber air bersih) dapat mengurangi ketergantungan akan air di masa depan. Namun mengelola kebutuhan air tetap menjadi prioritas utama bagi negara pulau tersebut.

PUB menargetkan bisa menyuplai air bersih di Singapura sampai 80 persen pada 2060.

Sebagai salah satu upaya untuk membantu perusahaan melacak penggunaan air mereka, PUB telah mendorong pendanaan bagi perusahaan yang mengambil proyek-proyek pemeriksaan air melalui Dana Efisiensi Air sejak Maret lalu.

Dana tersebut mencakup hingga 90 persen dari biaya, meningkat dari 50 persen dari sebelumnya. Melalui dana ini, perusahaan dapat memantau penggunaan air mereka.

Melalui Dana Pengembangan Kapabilitas, UKM yang menggunakan sistem manajemen efisiensi air bisa mendapatkan pendanaan untuk membiayai tenaga kerja dan biaya konsultasi.

Menteri Kedua untuk Lingkungan dan Sumber Daya Air, Grace Fu, mengatakan PUB telah berupaya membuat sebuah perubahan."Sudah menjadi tugas kita semua untuk menghemat air. Untuk mewujudkan pemenuhan akan air yang berkelanjutan butuh komitmen kita, baik sebagai individu, rumah tangga, atau industri," katanya.

PUB sendiri bertanggung jawab dalam pengumpulan, produksi, distribusi, dan reklamasi air di Singapura. Air hujan dikumpulkan melalui sungai, kanal, dan saluran air, lalu disimpan di 17 waduk yang dihubungkan oleh jaringan pipa sehingga kelebihan air bisa dipompa dari satu waduk ke waduk lainnya.

Sistem ini juga berguna untuk mengoptimalkan kapasitas penyimpanan sekaligus mencegah terjadinya banjir ketika hujan.

Kemudian air dari waduk dialirkan ke saluran air untuk disaring. Setelah itu, air yang sudah disaring disimpan dalam waduk tertutup sebelum didistribusikan kepada pelanggan.

Sementara melalui proyek NEWater, air bekas pemakaian pelanggan kemudian dikumpulkan lagi melalui sistem pembuangan kotoran dan dibersihkan di pabrik reklamasi air. Termasuk memurnikan air laut menjadi air tawar melalui proses desalinasi.

Bagi Singapura, air bekas pemakaian bisa menjadi sumber daya untuk diolah kembali menjadi air bersih. Pengolahan air bekas pemakaian menggunakan teknologi membran canggih dan ultraviolet yang disebut NEWater itulah. Air yang dihasilkan pun kembali murni, bahkan sangat murni. Air yang sangat murni ini sehat untuk diminum, dan rasanya hambar.

Sebagian besar air hasil NEWater ini biasanya disalurkan ke pabrik-pabrik yang membutuhkan air murni. Sisanya dicampur dengan air dari waduk, lalu diolah kembali dan didistribusikan ke masyarakat untuk siap diminum. (*)

Editor: Dodo