Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rupiah Anjlok, Penjualan Alat Berat Turun
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-09-2013 | 22:17 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Penjualan alat berat mengalami penurunan pada tahun ini. Penurunan angka penjualan peralatan yang banyak digunakan untuk industri pertambangan, konstruksi ataupun kehutanan itu akibat melorotnya nilai tukas rupiah terhadap dolar AS.

Direktur PT Chakra Jawara, Wisnu W Trimulyo, memperkirakan, tahun ini penjualan alat-alat berat untuk segala jenis di dalam negeri hanya sekitar 2.000 unit, lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya yang mampu terjual 3.000 unit. 

"Secara umum (penjualan alat berat) mengalami penurunan karena tambang juga menurun. Sekitar 30 persen turunnya," katanya, di sela Pameran Mining Indonesia 2013 di arena PRJ Kemayoran, Rabu. 

Dia memaparkan, tahun 2007 dan 2010 merupakan kondisi yang bagus bagi penjualan alat berat di dalam negeri dalam lima tahun terakhir, yang berhasil menembus angka 3.000 per tahun.

Dalam lima tahun terakhir, perusahaan distributor alat-alat berat nasional itu mampu menjual 1.500 unit truk Iveco atau rata-rata 300 unit per tahun. Sedangkan realisasi penjualan hingga saat ini baru mencapai 100 unit.

Sementara, penjualan alat berat PT United Tractors (UT)  juga mengalami penurunan sekitar 40,21 persen pada Juli tahun ini. United Tractors mencatat penjualan alat berat sebanyak 2.770 unit, jauh di bawah penjualan pada Juli 2012 yang mencapai 4.633 unit.

Penjualan itu masih didominasi oleh alat berat untuk sektor pertambangan. Namun jumlahnya masih turun menjadi 47 persen dari total penjualan pada Juli 2013 dibandingkan Juli 2012 yang sebesar 59 persen.

Kendati demikian, penjualan alat berat untuk sektor kehutanan malah naik menjadi 8 persen dari sekitar 6 persen pada Juli 2012. Demikian untuk penjualan pada sektor konstruksi mengalami kenaikan menjadi 23 persen dari sekitar 13 persen. (*)

Editor: Dodo