Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Laju Inflasi di Kota Batam dan Tanjungpinang Bulan Agustus Masih Tinggi
Oleh : Roni
Rabu | 04-09-2013 | 11:50 WIB
amanlison-1.jpg Honda-Batam
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Amanlison Sembiring.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pergerakan laju inflasi di Kota Batam bulan Agustus 2013 sudah mulai mereda, namun masih cukup tinggi. Penyebab tingginya angka inflasi ini karena tingginya konsumsi bahan makanan dan naiknya harga emas dunia.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Amanlison Sembiring, melalui siaran pers-nya kepada wartawan, Rabu (4/9/2013).

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), katanya, inflasi di Kota Batam mencapai 0,90 persen (mtm) atau 6,39 persen (yoy). Peningkatan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok volatile foods terutama karena kenaikan harga kentang, kelapa dan daging ayam ras.

"Tingginya konsumsi bahan makanan pada bulan Ramadhan dan Lebaran serta kurangnya pasokan bahan makanan di pasar mendorong laju inflasi di Kota Batam," terang Amanlison.

Ditambahkan, sejalan dengan kota Batam, laju inflasi di Tanjungpinang masih tercatat tinggi meskipun berangsur menurun, yakni 1,10 persen (mtm) atau 8,46 persen (yoy). Penyebab tingginya inflasi di Tanjungpinang hampir sama seperti di Batam yakni naiknya harga kebutuhan pangan seiring dengan kenaikan konsumsi pada Hari Raya Idul Fitri.

"Berdasarkan realisasi inflasi yang terjadi serta memperhitungkan bobot Kota Batam dan Tanjungpinang, maka inflasi di Kepri pada Agustus 2013 tercatat 0,94 persen (mtm)," terangnya.

Namun, BI berkeyakinan untuk ke depan inflasi akan berangsur turun. Dengan memperhitungkan bobot kota, maka realisasi inflasi Kepri pada bulan September 2013 diperkirakan berada pada kisaran 0,35 persen - 0,45 persen (mtm).

"Penurunan inflasi tersebut dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang mulai normal," ujar Amanlison.

Editor: Dodo