Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wah, Polisi Malaysia Punya Daftar 40.000 Preman Buruan
Oleh : Redaksi
Kamis | 29-08-2013 | 09:18 WIB

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Kepolisian Diraja Malaysia mengantongi 40.000 nama preman yang diyakini terlibat dalam berbagai aksi kejahatan dengan kekerasan di seluruh negara bagian. Puluhan ribu preman inilah yang akan diburu dalam sebuah operasi skala nasional bernama "Ops Cantas".

Operasi ini dimulai sejak 18 Agustus menyusul meningkatnya laporan kejahatan dan insiden penembakan yang terjadi di beberapa negara bagian. Ops Cantas tetap akan dilanjutkan hingga tingkat kejahatan dengan kekerasan di negara itu turun.

"Operasi akan berlanjut sampai keamanan terjamin, kepercayaan publik dipulihkan dan ketakutan akan menjadi korban kejahatan berkurang," kata Direktur Federal CID Kepolisian Malaysia Komisioner Datuk Seri Mohd Bakri Zinin, seperti dilansir Bernama.

Sejak Ops Cantas dimulai, sebanyak 2.247 orang telah ditahan. Polisi Diraja Malaysia juga menyita tujuh senjata, granat tangan dan 77 senjata tajam. Bahkan, kata Mohd Bakri, polisi juga telah memeriksa 37.305 mobil.

478 Orang Ditahan di Johor

Sementara itu dilaporkan, Polisi Johor telah menahan 478 orang dan merampas pelbagai jenis senjata tajam sepanjang Ops Cantas digelar. Dari sejumlah itu, 280 orang diduga pelaku kejahatan dan 198 diduga terlibat dalam kasus narkotika. Selain itu, 11 orang merupakan buronan (DPO) dan 82 orang di antaranya residivis.

Polisi Johor juga menangkap dua orang pria, yang salah satunya memiliki sembilan catatan kejahatan, diduga kuat sebagai pelaku pembobolan sejumlah rumah di kawasan Saleng, Kulaijaya.

Kedua pelaku berhasil ditangkap setelah polisi mencurigai gerak-gerik keduanya saat melakukan apatroli di wilayah itu. Ketika akan ditangkap, kedua pelaku melawan dengan cara melemparkan helm yang dikenakan da kabur dengan menggunakan sepeda motor.

Pada Senin (26/8/2013) lalu, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, mengatakan, akan segera mengumumkan nama-nama kelompok preman dan kejahatan yang dilakukan. Upaya tersebut dimaksudkan agar masyarakat memahami pemerintah seirus memberantas kejahatan. (*)

Editor: Dodo