Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Biznet Networks Tawarkan Jasa One Stop Solution Data Center
Oleh : Sherlyna
Rabu | 28-08-2013 | 16:47 WIB
Biznet-tecnovillage.jpg Honda-Batam
Perspektif Biznet Technovillage.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - PT. Supra Primatama Nusantara, satu Operator Telekomunikasi dan Multimedia Fixed Line terdepan pemegang merek dagang Biznet Networks, terus berupaya menangkap luasnya kebutuhan akan pengguna data center di Tanah Air.

Presiden Direktur Biznet Networks Adi Kusma mengatakan, pengembangan infrastruktur yang telah dilakukan perusahaan memungkinkan pihaknya menawarkan fasilitas pusat penyimpanan data handal spesifikasi Tier-3 Green Data Center bersifat satu atap, yang terintergrasi fasilitas bisnis yang berlokasi di Biznet Technovillage.

"Kami ingin menjadi one stop solution data center provider. Jadi tidak hanya data center, termasuk juga fasilitas-fasilitas pendukung lainnya seperti perkantoran dan pusat bisnis bagi para tenan," ujarnya, Rabu (28/8/2013).

Berdasarkan hasil penelitian Frost and Sullivan menunjukan, kebutuhan akan data center di Indonesia semakin meningkat, seiring dengan tantangan bisnis dan perkembangan teknologi. Pada 2013 kebutuhan pasar untuk managed services sebagai pengeluaran rutin teknologi informasi mencapai USD 159 Miliar. Dengan kata lain, data center ini dikembangkan guna memenuhi permintaan baik di dalam negeri maupun perusahaan multi nasional.

Adi menjelaskan, saat ini Biznet telah memiliki dua fasilitas data center. Satu data center berlokasi di kawasan Sudirman, Jakarta, dengan spesifikasi  Tier 2 yang diberi nama Biznet MegaPOP Jakarta, yang telah beroperasi sejak 2001. Dan satu data center lagi berada di Biznet Technovillage. Di lokasi terakhir inilah, Biznet mengoperasikan data center bersertifikasi Tier 3 yang telah mengantongi kualifikasi Green Building.

Biznet Technovillage memiliki luas bangunan sebesar 16.000 m2 yang berada di atas lahan seluas 2 hektar yang berlokasi di Cimanggis, Jawa Barat, sekitar 35 kilometer dari Selatan Jakarta. Di dalam Biznet Technovillage terdapat perkantoran seluas 6.000 m2 dan pusat bisnis seluas 550 m2.

"Data Center di Biznet Technovillage terdiri dari 6 (enam) pod (ruangan), setiap pod berukuran seluas 800 m2 sampai 1,000 m2, yang dapat mengakomodasi sekitar 300 - 400 closed rack," kata Adi.

Data Center Biznet, jelas Adi, dirancang secara matang untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan data yang handal, terutama bagi institusi perbankan, sektor finansial non bank, perminyakkan, E-Commerce, pemerintahan dan perusahaan penyedia jasa konten (content provider).

Data center Biznet juga terhubung dengan Jaringan Fiber Optic Biznet Metro yang didisain untuk mendukung aplikasi yang sangat kritikal,  secara redundant sehingga meminimal potensi gangguan yang mungkin akan terjadi.

Biznet data center juga menyediakan layanan Disaster Recovery Centre (DRC), co-location, data center infrastructures, data recovery services, IT operational management serta layanan komputasi awan (cloud computing) berupa IaaS (Infrastructure as a Service).

Lebih lanjut Adi mengatakan, hal utama yang menjadi keunggulan Biznet Technovillage dibandingkan dengan data center lainnya adalah penggunaan Dynamic Rotary Uninterruptible Power Supply (DRUPS) sebagai suplai tenaga ketika listrik PLN menggalami ganguan. Dengan menggunakan DRUPS, operasional data center mampu bertahan selama dua pekan tanpa adannya suplai listrik dari PLN. Berbeda dengan data center pada umumnya yang menggunakan baterai untuk UPS (uninterruptible power supply) sebagai backup listrik PLN.

Saat ini sudah ada lebih dari 500 pelanggan yang telah menikmati layanan di data center Biznet. Dengan berbagai fasilitas tadi, Adi berharap di akhir tahun 2013, 30% dari total kapasitas data center yang dimiliki Biznet sudah dapat terisi.

Editor: Dodo