Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kawasan Industri Lobam Terus Alami Kemunduran
Oleh : Arjo
Selasa | 27-08-2013 | 16:37 WIB
Kawasan-industri-lobam.jpg Honda-Batam
KIB Lobam dipotret dari udara.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban -  Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, sejak beroperasi pada tahun 1994 lalu, secara nyata sudah banyak mengalami kemunduran. Hal tersebut dipicu berbagai permasalahan diantaranya, resesi dunia maupun persoalan lain.

"Dari 38 perusahaan yang pernah beroperasi di KIB Lobam saat ini hanya 17 Perusahaan Milik Asing atau dari sekitar 16.000 karyawan saat ini hanya tersisa 8.000 karyawan," ungkap Jamin Hidajat, Senior Liaison Manager PT Bintan Inti Industrial Estate (BIIE) Lobam, Selasa (27/8/2013).

Dengan adanya kemunduran tersebut jelas semangat perjuangan untuk kembali bangkit untuk maju tidak boleh surut. Hal tersebut jelas tidak terlepas dari dukungan seluruh kalangan untuk menciptakan iklim bisnis dan investasi menjadi lebih kondusif.

"Dukungan masyarakat terhadap kawasan sudah sangat berarti. Masih tetap berjalannya kawasan juga dukungan dan bimbingan pemerintah, aparat dan warga," imbuhnya.

Jamin berharap, demi lebih maju dan berkembangnya kawasan, diharapkan tidak ada niat dari oknum tertentu yang sengaja untuk memecah belah, baik dalam kawasan maupun di luar, karena hal tersebut untuk kenyamanan daerah secara keseluruhan.

"Kebersamaan dalam keadaan yang sulit harus tetap terjaga agar kondusifitas di kawasan tetap terjaga dengan harapan agar bisa menyerap investor dan tenaga kerja yang lebih banyak," harapnya.

Sementara itu, Sahrier Daeng, budayawan Bintan menyebutkan, kalau mau jujur warga Kecamatan Serikuala Lobam dan Bintan Utara, baik langsung atau tidak, ekonominya sangat bergantung  terhadap keberadaan kawasan industri tersebut.

"Kalau ada oknum yang justru berharap agar kondisi kawasan ini tidak aman jelas itu perbuatan salah dan tidak memikirkan kepentingan yang lebih luas," katanya.

Apalagi, tambah Syahrier, tahun ini sudah masuk agenda tahun politik. Semua masyarakat diharapkan untuk lebih peka dan tidak terlalu gampang terpancing dengan isu yang menyesatkan dan merugikan.

Editor: Dodo