Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Umumkan Kebijakan Stabilkan Rupiah
Oleh : Redaksi
Jum'at | 23-08-2013 | 18:01 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia mengumumkan empat paket kebijakan untuk menstabilkan nilai Rupiah dan saham yang anjlok dalam dua pekan terakhir.

Paket kebijakan yang diumumkan di Kantor Presiden, Jumat (23/8/2013), meliputi paket kebijakan fiskal, moneter, pasar modal sampai industri.

Dalam jumpa pers, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan pelaksanaan paket kebijakan "diharapkan defisit pada transaksi berjalan pada triwulan ketiga dan keempat 2013 akan menurun dan momentum pertumbuhan ekonomi dapat kita jaga".

Kamis (22/8/2013) kemarin, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta terus melemah, yang menyentuh level 10.875 per Dollar AS atau turun 100 poin (0,93%).

Sejumlah ekonom menyebutkan, ini adalah pelemahan terparah dalam empat tahun terakhir, sementara pengusaha sangat Klik mengkhawatirkan laju penurunan nilai rupiah.

Sementara, sampai Kamis (22/08), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun -47,04 poin (1,11 persen) ke 4,171.41.

Sepanjang tahun ini, dana investor asing yang keluar dari Bursa Efek Indonesia senilai Rp 7,8 triliun.

Pertumbuhan Ekonomi

Usai rapat kabinet terbatas, Hatta Radjasa mengatakan empat paket yang diumumkan itu secara garis besar meliputi, pertama, perbaikan defisit transkasi berjalan dan nilai tukar rupiah dengan "mendorong ekspor dan memberikan keringaan pajak kepada industri padat karya."

Pemerintah, menurut Hatta, juga akan menetapkan pajak barang mewah lebih tinggi untuk mobil CBU dan barang-barang impor bermerek. "Dari rata-rata 75% menjadi 125% hingga 150%," jelasnya.

Adapun paket kedua yang ditujukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan memastikan defisit APBN-2013 tetap sebesar 2,38% dan pembiayaan aman, kata Hatta.

"Pemerintah juga akan memberikan insentif kepada industri padat karya, termasuk keringanan pajak," katanya.

Sementara paket ketiga disiapkan untuk menjaga daya beli masyarakat. "Dalam hal ini, pemerintah berkoordinasi dengan BI untuk menjaga gejolak harga dan inflasi," paparnya.

Di sini, lanjutnya, pemerintah berencana mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura, dari impor berdasarkan kuota menjadi mekanisme impor dengan mengandalkan harga.

Adapun paket dimaksudkan untuk mempercepat investasi dan untuk itu pemerintah akan mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu perizinan investasi.

"Saat ini sudah dirumuskan pemangkasan perizinan hulu migas dari tadinya 69 izin menjadi 8 izin saja," tandasnya.

Dalam pidato pengantarnya sebelum sidang kabinet terbatas, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menterinya serta jajaran di bawahnya untuk menjalankan paket kebijakan stabilisasi perekonomian.

“Saya minta ada desk yang bekerja 24 jam untuk memastikan bahwa semua kebijakan bisa dijalankan," katanya.

Dia juga menekankan agar penerapan paket kebijakan tidak boleh terhambat.

Penguatan mata uang dollar sudah terdeteksi sejak beberapa bulan terakhir dan memburuk sepanjang dua pekan ini.

Sumber: BBC