Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pencarian WNI Korban Kapal Tenggelam Nihil
Oleh : Redaksi
Sabtu | 03-08-2013 | 21:59 WIB
kapal_tenggelam......jpg Honda-Batam
Ilustrasi

JOHOR BAHARU, batamtoday - Operasi pencarian dan penyelamatan (search and rescue, SAR) 40 lagi warga Indonesia yang hilang dalam peristiwa tenggelamnya perahu di perairan Tanjung Siang, Sedili Besar, Kota Tinggi, Malaysia, Kamis lalu, dihentikan sementara. Dilapoprkan Bernama, hingga Sabtu pukul 7.30 malam, gabungan tim SAR Malaysia belum berhasil menemukan korban baru, setelah delapan korban yang selamat.

Pegawai penjaga pantai Malaysia (APMM) Wilayah Selatan, Mohd Sahrunizam Mohamed Husin, menuturkan, operasi yang melibatkan 100 personel dari berbagai institusi itu dihentikan kira-kira pukul 7.30 malam lantaran kondisi laut yang semakin gelap dan gelombang tinggi. Proses pencarian akan dilanjutkan pukul 7 pagi besok.

Selain melibatkan 100 personel, proses pencarian ini juga menerjunkan dua buah kapal, empat buah speedboat dan dua unit helikopter, Angkatan Laut Malaysia (TLDM), Pasukan Polis Marin dan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM).

Penumpang Panik, Perahu Terbalik
Menurut penuturan salah seorang korban yang selamat, 44 penumpang (bukan 40 penumpang seperti diberitakan sebelumnya) perahu pancung - semacam pompong, panik ketika perahu dihantam ombak. Kepanikan itulah yang menyebabkan pompong terbalik.

"Kami panik lalu berkumpul di bagian tepi sebelah perahu yang menyebabkannya tak seimbang dan terbalik. Ketika jatuh ke laut, saya mendengar orang-orang  dan kanak-kanak menjerit dalam kegelapan," kata Edey Muliadi (26) ketika ditemui di Pengkalan Daerah Maritim Tanjung Sedili, seperti yang dilansir Bernama.

Operator excavator di Puchong, Selangor, ini mengatakan, setelah kejadian tersebut cuaca mulai hujan dan mereka berusaha menggapai perahu yang sudah terbalik itu. Namun pompong itu karam akibat tak mampu menahan beban.

Edey melanjutkan, dia bersama tiga korban lain yang selamat berusaha berenang dan berpegangan pada dua tong bekas minyak petrol yang terapung hingga akhirnya diselamatkan oleh sekelompok nelayan lokal. (*)

Editor: Dodo