Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DBS Batal Akuisisi Danamon
Oleh : Redaksi
Rabu | 31-07-2013 | 20:41 WIB

SINGAPURA, batamtoday - Pembicaraan tentang jual beli saham antara DBS Group Holdings Ltd (DBS) dan Fullerton Financial Holdings Pte Ltd (FFH) untuk mengakuisisi 100 persen saham milik anak perusahaan Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd yang memegang 67,37 persen saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk, agaknya tak bakal diteruskan.


Kesepakatan antara keduanya masih buntu padahal batas waktu yang ditetapkan untuk mencapai kesepakatan mulai 1 Agustus 2013.
 
DBS Group CEO, Piyush Gupta, dalam siaran persnya mengatakan, "Kami ingin menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada regulator di Indonesia dan Singapura untuk memberikan pertimbangan dalam melakukan transaksi. Kami berpandangan positif terhadap potensi jangka panjang Indonesia, dan akan terus menumbuhkan jaringan DBS di Indonesia, sambil membuka setiap peluang yang muncul. Dalam semua yang kami lakukan, DBS tetap berkomitmen pada disiplin keuangan dan penciptaan nilai pemegang saham."
 
Sejatinya, bank terbesar di Asia Tenggara telah menawarkan untuk membeli 99 persen Danamon - termasuk 67 persen saham dari Fullerton sebesar 66 trililun rupiah pada (6,5 miliar dolar Amerika) pada 2 April 2012.

Kegagalan kesepakatan itu menimbulkan kemunduran bagi ambisi Chief Executive Officer (CEO) DBS, Piyush Gupta, untuk memperluas jaringan di negara-negara dengan pertumbuhan yang cepat sehingga menjadi pasar kredit paling-menguntungkan di Asia Tenggara, serta mengurangi ketergantungan pada Singapura.  

Proses akuisisi tersebut tertatih-tatih setelah Bank Indonesia hanya membolehkan DBS membeli 40 persen saham Danamon. 

CEO Danamon, Henry Ho, tidak menanggapi dua e-mail yang meminta komentar, sementara juru bicara urusan eksternal Ferdi Ihdianto mengatakan pemberi pinjaman akan mengeluarkan pernyataan hari ini.

Dikutip dari laman Bloomberg, saham Danamon naik 4,5 persen pada perdagangan akhir di Jakarta hari ini pada 5.200 rupiah, sebelum DBS mengatakan kesepakatan itu akan diizinkan untuk ditunda. Yang diusulkan harga penawaran pada Rp7.000 -saham dalam bentuk tunai dan saham, akan menjadi premium 35 persen di atas harga penutupan saham.

Sementara, saham DBS turun 0,5 persen menjadi 16,70 dolar Singapura di perdagangan Singapura yang berakhir sebelum pengumuman. Sahamnya telah naik 21 persen sejak hari itu dan membuat penawaran asli, setelah jatuh serendah 12,95 dolar Singapura pada Juni 2012, karena investor bertaruh bahwa kesepakatan itu akan gagal atau harga akan turun karena masalah regulasi. (*)

Editor: Dodo