Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasar Logistik di Indonesia Perlu Dibangkitkan
Oleh : Redaksi
Selasa | 30-07-2013 | 22:51 WIB

JAKARTA, batamtoday - Reed Panorama Exhibition yang menggandeng Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia  (KADIN), akan menyelenggarakan konferensi dan pameran industri logistik yang bertajuk Indonesia Supply Chain & Logistic (ISCLC)  ke-8. Acara ini akan berlangsung pada 5 - 6  September  2013 di Jakarta Convention Center,  bersamaan dengan penyelenggaraan Indonesia Maritime Expo (IME) ke-4, pada 5 - 7 September 2013.


"Pertumbuhan ekonomi yang kuat telah mendorong dan membuka jalan bagi perkembangan industri di Indonesia. Hal ini terlihat pada 2012 terjadi kenaikan pertumbuhan industri mencapai lebih dari 14,2 persen atau sebesar 1,408 triliun rupiah dibandingkan tahun 2011 yang hanya  1,233 triliun rupiah," kata Iskandar Zulkarnain, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), pada siaran pers yang dilansir laman BCIAsia, Selasa (30/7/2013). 

Dia menambahkan, pertumbuhan industri ini menghadirkan kesempatan yang sangat dinamis bagi pasar logistik Indonesia sehingga menarik perhatian para penyedia jasa logistik ternama untuk berinvestasi  ke dalam negeri.

Beberapa faktor kunci yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu tingginya tingkat konsumsi dalam negeri, perbaikan sistem perdagangan dunia, lonjakan permintaan pada komoditas utama di Indonesia, gelombang peningkatan fasilitas produksi dan pabrik di tingkat daerah, bersamaan  dengan kuatnya aliran modal yang masuk ke negara kepulauan ini.

Dia menuturkan, tema di tahun 2013 ini adalah menampilkan “Kebangkitan Pasar Logistik Indonesia yang besar dan Potensial”. Hal ini, katanya, bertujuan untuk menciptakan sebuah gerbang guna mendorong pertumbuhan dan pemeliharaan ekosistem logistik bukan hanya dengan mengembangkan infrastruktur saja.

“Berdasarkan penelitian terbaru kami, menunjukan bahwa biaya logistik di Indonesia sangat tinggi hingga mencapai 26 persen, sementara di negara - negara seperti Amerika Serikat dan Jepang hanya 9,9 persen dan 10,6 persen.  Ada banyak hal yang perlu dibenahi sebelum Indonesia dapat mengklasifikasikan dirinya kedalam logistik kelas dunia. Oleh karena itu melalui ISCLC ke–8 tahun ini  diharapakan dapat membuka kesempatan bagi para perusahaan logistik Indonesia untuk  mendapatkan acuan dan hubungan langsung dengan para pemimpin di bidang logistik agar tidak hanya meningkatkan infrastrukturnya saja , tetapi juga meningkatkan kinerja logistik di Indonesia," urai Iskandar.

Sementara, Zaldy Masita, Presiden Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), mengatakan, dengan meningkatnya biaya logistik, kenaikan harga BBM, kenaikan upah minimum serta kemacetan di jalan dan kondisi pelabuhan di Indonesia, dibutuhkan pemetaan ulang strategi dan sinkronisasi pengetahuan dengan para pemimpin dari kawasan regional dan global.

"ISCLC  ke–8 tahun 2013 akan menjadi acara terbesar di Indonesia. Dan sebagai tuan rumah sebuah perhelatan akbar yang akan membawa para profesional di bidang logistik dan supply chain, secara bersama-sama untuk bekerja lebih cerdas dan meningkatkan mutu pelayanan namun pada saat yang sama juga mampu untuk  dapat  mengurangi biaya logistik," kata Zaldy. (*)

editor: Dodo