Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Manufaktur di China Terpuruk
Oleh : Redaksi
Rabu | 24-07-2013 | 12:35 WIB
China+Industries+See+Signs+Recovery+Y4bIXI_zLGkl.jpg Honda-Batam
(Foto: zimbio.com)

BEIJING  - Pada perdagangan pagi hari ini telah dirilis sebuah data ekonomi penting dari China (24/7/2013). Sektor manufaktur di China mengalami pelemahan lanjutan di bulan Juli, memberikan sinyal bahwa potensi perlambatan masih terus terjadi.


Data HSBC Flash PMI Manufacturing di China untuk bulan Juli ini berada di level 47,7 poin, lebih kecil dibandingkan dengan estimasi yang sebelumnya diperkirakan akan berada di level 48.6. Angka Flash PMI ini juga lebih kecil dibandingkan dengan Final PMI Manufacture di bulan Juni yang berada di level 48,2 poin. Ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur di China mengalami kontraksi makin dalam.

Penyebab dari penurunan aktivitas maunfaktur di China ini sebagian besar adalah kenaikan suku bunga pasar uang yang terjadi bulan lalu. Kondisi tersebut memicu terjadinya krisis likuiditas di China dan mengurangi jumlah kredit yang bisa diakses oleh oleh pebisnis manufaktur.

Analis sendiri kurang yakin bahwa bahkan dengan kondisi sektor manufaktur yang makin terpuruk ini, pemerintah China akan dengan sigap melakukan langkah stimulus untuk mendorong kembali aktivitas ekonomi.

Pemerintah China pernah melakukan mega-stimulus sebesar 4 triliun yuan pada tahun 2009 untuk mendorong ekonomi. Meskipun secara efektif memang mendongkrak pertumbuhan, akan tetapi stimulus tersebut telah menciptakan gelembung property dan instabilitas sosio-politik yang memuncak pada tahun 2010 dan masih tersisa dampaknya hingga kini.

Meskipun demikian PM Li Keqiang telah menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak membiarkan masalah perlambatan ekonomi di China menjadi berlarut-larut. Reformasi ekonomi yang mulai dilakukan oleh pemerintah juga berpotensi akan menghasilkan dampak pada kinerja ekonomi di negara tersebut. (*)

sumber: vibiznews.com