Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT SCI Batam Terindikasi Hengkang Sejak Maret 2013
Oleh : Gokli
Selasa | 23-07-2013 | 19:51 WIB

BATAM, batamtoday - PT Sun Creation Indonesia (SCI) Batam ternyata sudah terindikasi hengkang sejak Maret 2013 lalu. Pasalnya, sejumlah aset berupa mesin sudah dikeluarkan dan dipindahkan ke perusahaan lain yang ada di Filipina.


Informasi yang diperoleh dari buruh PT SCI Batam, pada tanggal 13 Maret 2013 pihak manajemen mengeluarkan 20 mesin winding ke PT Elsol yang ada di Filipina. PT SCI Batam dengan PT Elsol merupakan anak cabang dari perusahaan Taiyokoki co Ltd yang berpusat di Jepang. Pemilik perusahaan itu yakni Naoya Kinoshita.

Tak hanya itu, pada 28 Maret 2013, manajemen PT SCI Batam juga memindahkan aset berupa mesin tool winding ke PT Elsol, yang jumlahnya tidak diketahui lantaran dikeluarkan pada malam hari.

"Sejak April sampai dengan Juni 2013, aktivitas produksi mulai menurun di PT SCI Batam," kata Sunanto, Sekretaris PUK FSPMI PT SCI Batam, kemarin.

Pada bulan Juni, kata Sunanto, tepatnya tanggal 20, pihak manajemen PT SCI Batam melakukan pengiriman aset mesin winding pioneer sebanyak dua set. Selang empat hari kemudian, Presiden Direktur, Kazuya Nakauci, bersama dua orang stafnya asal Jepang kabur meninggalkan Batam tanpa konfirmasi.

Kaburnya pihak manajemen asal Jepang tersebut menyisakan kesedihan terhadap 732 buruh yang sampai saat ini belum mendapat upah, maupun hak-hak lainnya. Sementara, aktivitas produksi sudah dihentikan.

"Yang paling aneh, pada tanggal 2 Juli 2013 aset magnet wire seberat 240 kilogram hilang. Produksi tak lagi jalan, dan buruh diliburkan tanpa ada kejelasan,"jelas dia.

Dari penjelasan buruh ini,  kaburnya manajemen PT SCI Batam asal Jepang tanpa konfirmasi tersebut merupakan salah satu bukti kurang tegasnya pemerintah dan lemahnya pengawasan terhadap perusahaan. Akibatnya, para buruh lokal terkena dampak yang sangat fatal.

"Aset yang tinggal sekarang tak cukup untuk gaji sebulan semua buruh. Belum lagi pesangon dan THR," kata Sunanto kesal. (*)

Editor: Dodo