Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Daihatsu Pertimbangkan Mobil yang Lebih Murah dari Ayla untuk Pasar Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 20-07-2013 | 10:29 WIB
Daihatsu-Ayla.jpg Honda-Batam
Daihatsu Ayla.

IKEDA - Daihatsu Motor Co, perusahaan yang berafiliasi dengan Toyota Motor Corp, sedang mempertimbangkan sebuah mobil murah dengan harga yang bahkan lebih rendah dari hatchback Ayla untuk pasar negara berkembang untuk menangkis persaingan bisnis mobil. Pihak Daihatsu menargetkan pembeli pertama kali di negara-negara seperti Indonesia.

"Kita harus mampu membuat mobil lebih murah daripada Ayla," kata Masanori Mitsui, presiden Daihatsu, kepada wartawan di Ikeda, Jepang. 

Dilansir dari laman Bloomberg, Daihatsu bergabung dengan pabrik mobil seperti Nissan Motor Co yang bulan ini "menghidupkan" kembali merek Datsun setelah tiga dekade, memperioritaskan pembeli di negara-negara berkembang sebagai target pertama. 
  
Sementara, Daihatsu Ayla, sebagai mobil hemat bahan bakar, akan diperkenalkan di Indonesia setelah pemerintah menerapkan kebijakan untuk memberikan keringanan pajak dan insentif bagi produsen kecil.

"Permintaan untuk kendaraan entry level murah akan terus tumbuh sebagai kebangkitan ekonomi," kata Mitsui. "Jadi, Ayla yang kami perkenalkan kali ini tidak akan cukup."

Ayla ini memang dirancang untuk memenuhi regulasi Indonesia yang meliputi efisiensi bahan bakar minimal 20 kilometer per liter bensin, dan perakitan lokal. Daihatsu juga akan memproduksi versi Ayla untuk Toyota, atau yang disebut Agya.

Program baru ini dimaksudkan agar Indonesia bisa menyalip Thailand sebagai pasar mobil terbesar di Asia Tenggara pada tahun depan, menurut perkiraan dari peneliti IHS Automotive industri.

Pertumbuhan Cepat
Permintaan untuk mobil di Indonesia, dengan populasi hampir dua kali lipat Jepang (127 juta jiwa), diproyeksikan akan berkembang lebih cepat daripada di China selama tujuh tahun ke depan sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara. Biaya yang rendah dari mobil hijau bisa mencapai lebih dari 35 persen dari 1,8 juta kendaraan penumpang diperkirakan akan dijual pada akhir dekade, menurut IHS.

Daihatsu dan Toyota saat ini menguasai setengah dari pasar Indonesia, menurut Mitsui. Sementara Daihatsu Ayla dan Toyota Agya ditetapkan untuk menjadi yang pertama untuk mendapatkan keuntungan dari program ini - Datsun Nissan akan diperkenalkan di Indonesia pada semester pertama tahun depan.

Penjualan di Indonesia menyumbang 22 persen dari pendapatan Daihatsu pada Maret, diikuti Malaysia dengan 11 persen, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Sementara pasar dalam negeri, Jepang, memberikan kontribusi 66 persen.

Daihatsu akan terus bekerja sama dengan Toyota ketika mencoba memasuki pasar negara berkembang lainnya, kata Mitsui. Negara Asia Tenggara selain Indonesia dan Malaysia mungkin akan jadi sasaran pasar berikutnya, dan ada juga permintaan di Afrika Selatan dan Brazil, katanya. (*)

sumber: Bloomberg