Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Arifinto Dinilai Bangun Tradisi Moral di DPR
Oleh : Surya/Tunggul Naibaho
Selasa | 12-04-2011 | 12:07 WIB

Jakarta, batamtoday - Arifanto, anggota DPR dari Fraksi PKS yang pekan lalu habis dicerca publik karena kasus tertangkap nonton video porno saat sidang paripurna, namun sebaliknya kini, mendapat pujian atas sikap gentle yang ditunjukanya dengan mengundurkan diri dari keanggotaanya sebagai anggota DPR RI.

Dalam jumpa pers di gedung DPR, Senin 11 April 2011, Arifinto meminta maaf kepada publik dan sekaligus menyatakan mundur dari jabatanya sebagai anggota DPR, demi kebaikan partai dan juga demi menjaga kewibawaan DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat.

Apresiasi dan pujian datang tidak saja dari kalangan internal PKS tetapi juga dari pihak eksternal.

Dari kalngan internal PKS, Sekjen PKS Anis Matta mengatakan pengunduran diri Arifinto dinilainya telah memberi sumbangsih bagi pembentukan tradisi moral di kalangan anggota dewan.
 
"Dengan pengunduran diri Arifinto, yang secara sukarela itu, kita percaya bahwa Arifinto telah membangun tradisi moral dalam sejarah DPR RI," kata Anis kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 12 April 2011.

Anis menuturkan, selama ini jika ada tindakan asusila dilakukan oleh anggota DPR, maka persoalanya diselesaikan melalui mekanisme partai, dan lagi, tambah Anis, diantaranya ada yang tetap bertahan duduk sebagai anggota dewan.

Tetapi tidak demikian halnya dengan Arifinto, persoalannya dia selesaikan sendiri, dan secera gentle dia menyatakan mundur, dan kembali Anis memuji sikap Arifinto, seraya mengatakan kalau sikap Arifinto selayaknya ditiru oleh kader PKS lainya. tentu dalam arti, bersikap gentle, cepat mengaku salah dan meminta maaf.

Dari kalangan eksternal pujian disampaikan pengacara Todung Mulya Lubis. Dia mengingatkan, dalam iklim demokrasi saat ini, setiap anggota dewan dan pejabat publik selalu dalam pantauan masyarakat.

"Demikianlah konsekuensinya berdemokrasi. Sehingga setiap pejabat tidak bisa sembarangan dan seenaknya menjalankan tugas dan amanat rakyat," ujar Todung kepada pers di Jakarta, Senin 11 April 2011.

Todung menyatakan apresiasinya atas sikap gentle yang telah ditunjukan Arifinto dengan mundur dari DPR, itu suatu keputusan yang tidak gampang, kata Todung, namun Arifinto telah menunjukan sikap jantanya, dia mengaku bersalah, minta maaf dan mundur.

"Saya apresiasi sikap dia. Demikianlah seharusnya sikap yang dijunjung setiap pejabat publik. Sebab pejabat publik, tidak boleh tercela secara moral," tegas Todung.

Todung menilai, tertangkapnya Arifinto sedang menonton video porno dari telepon selulernya, jelas merupakan sebuah kecerobohan. Dan kecerobohan tersebut harus dia bayar mahal, dan memang dia sudah bayar dengan cara mengundurkan diri dari DPR.