Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Terus Buru Investor Merpati
Oleh : Redaksi
Selasa | 16-07-2013 | 20:47 WIB

JAKARTA - Pemerintah lebih mendahulukan mencari investor untuk maskapai PT Merpati Nusantara Airline (MNA) ketimbang berkonsultasi dulu dengan DPR terkait penjualan maskapai tersebut. Alasannya demi menyelamatkan BUMN aviasi ini.

"Kalau soal minta persetujuan DPR, ya nanti. Sekarang baru akan mencari investor dulu," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Menurut Dahlan, langkah itu dijakankan, agar mencari solusi secepatnya dengan menawarkan Merpati ke berbagai investor. Apalagi saat ini Merpati mengalami kesulitan keuangan, khususnya masalah utang yang mencapai Rp6 triliun.

Diakui Dahlan, tidak mudah meyakinkan investor, karena investor tidak akan mau membeli perusahaan dengan nilai kewajiban lebih tinggi. Sementara keuntungan Merpati belum signifikan.

Dahlan saat ini juga sedang mencari opsi untuk menyelamatkan Merpati, termasuk menukar utang perseroan dengan saham Merpati. Nantinya, saham tersebut bisa kembali dijadikan uang setelah Merpati bisa melakukan Initial Public Offering (IPO/IPO).  

"Itu jadi salah satu opsi terbaik, tapi tidak gampang minta persetujuan itu. Jangan-jangan, belum dapat (persetujuan itu), mati Merpatinya. Tapi dulu Garuda Indonesia bisa melakukan itu," tambahnya.

Masalahnya, kata Dahlan, Garuda Indonesia merupakan maskapai kebanggaan Indonesia. Sehingga proses pengalihan utang menjadi saham saat itu lebih cepat selesai. "Seharusnya, Merpati kalau mau jadi kebanggaan kita juga harus digitukan. Caranya juga seperti itu. Selesai sudah masalah. Tapi ternyata prosesnya tidak segampang itu," pungkasnya. (*)

sumber: beritamoneter.com