Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pangkas Emisi CO2 Ciptakan Lapangan Kerja
Oleh : Dodo
Rabu | 10-07-2013 | 09:40 WIB

CALIFORNIA - Memangkas emisi gas rumah kaca dengan beralih ke pembangkit listrik yang lebih bersih terbukti mampu menghemat biaya serta menciptakan lapangan kerja.

Kesimpulan ini terungkap dari analisis National Resources Defense Council (NRDC) terhadap bauran energi Amerika Serikat yang dirilis baru-baru ini.

Pembangkit listrik di AS adalah penghasil emisi gas rumah kaca terbesar memicu masalah kesehatan, perubahan iklim dan pemanasan global. Pembangkit-pembangkit ini melepaskan 2,4 miliar ton CO2 setiap tahun, menyumbang hampir 40 persen emisi karbon tanpa ada aturan yang membatasi.

Dalam laporannya tahun lalu berjudul “Closing the Power Plant Carbon Pollution Loophole: Smart Ways the Clean Air Act Can Clean Up America’s Biggest Climate Polluters”, NRDC mengusulkan kebijakan fleksibel yang mampu mengurangi emisi karbon sebesar 26 persen pada 2020 (dibanding level tertinggi pada 2005) dan mengurangi biaya listrik.

Dana yang harus dikeluarkan mencapai $4 miliar pada 2020. Namun nilai manfaat yang diperoleh – mengurangi angka mortalitas, meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan – mencapai $25 miliar hingga $60 miliar, 6 hingga 15 kali lipat lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan.

Rencana NRDC ini menggabungkan kebijakan pembatasan polusi dan pengaturan bauran energi (energy mix) di masing-masing negara bagian. NRDC juga memberikan ruang bagi setiap pembangkit listrik menentukan cara paling efektif mencapai target pengurangan emisi mereka.

Perubahan bauran energi listrik akan menyebabkan hilangnya lapangan kerja di beberapa sektor, misalnya dari penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara, namun akan membuka lapangan kerja di sektor lain seperti di energi terbarukan dan sektor efisiensi energi. Lapangan kerja yang tercipta meliputi lapangan kerja langsung, tidak langsung maupun lapangan kerja sampingan lainnya.

Lapangan kerja langsung adalah lapangan kerja yang tercipta di setiap pembangkit listrik baru, di rumah maupun bisnis yang memerlukan peralatan efisiensi energi. Lapangan kerja tidak langsung tercipta di industri yang menyediakan bahan-bahan untuk produksi energi (seperti pemanas, bahan bakar dan alat-alat penghemat energi), sementara lapangan kerja sampingan (induced jobs) adalah setiap pekerjaan yang terkait dengan lapangan kerja langsung dan tidak langsung dalam skala ekonomi yang lebih luas.

Masih ada lapangan kerja keempat yang berasal dari peralihan pengeluaran energi rumah tangga ke produk atau jasa lain. Konsep ini disebut sebagai “expenditure shift jobs”.

Menurut NRDC, pengurangan emisi, peralihan ke energi bersih dan langkah-langkah efisiensi energi ini mampu menciptakan 76.000 lapangan kerja baru pada 2016 dan 210.000 lapangan kerja baru pada 2020. 

Sumber: hijauku.com