Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Masih Selidiki Asal Dolar Palsu Milik Sopir Taksi
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 09-07-2013 | 16:09 WIB
dolar_palsu.jpg Honda-Batam
Iptu Sonny Wibisono menunjukkan dolar Singapura palsu milik sopir taksi, Hasip alias Agus.

BATAM, batamtoday - Kanit Reskrim Polsek Batuampar, Iptu Sonny Wibisono mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus peredaran uang palsu dari tersangka Hasip alias Agus.

"Kami masih melakukan penyelidikan dari mana uang dolar Singapura palsu itu berasal," kata Sonny kepada wartawan, Selasa (9/7/2013).

Menurut keterangan sementara, lanjut Sonny, tersangka mendapatkan uang palsu itu dari dalam mobil miliknya usai mengantarkan salah satu penumpang.

"Dia (tersangka, red) mengaku kalau uang itu ditemukan dari dalam amplop di dalam mobilnya usai mengantar salah seorang penumpang. Namun sedang kita kembangkan dari mana asalnya uang itu didapat," terang Sonny.

Atas perbuatannya tersangka mendekam di sel tahanan dan akan dikenakan pasal 378 KUHP tentang Penipuan Jo pasal 245 KUHP tentang Peredaran Uang Palsu.

Diberitakan sebelumnya, Hasip alias Agus (31), sopir taksi yang biasa mangkal di terminal Jodoh harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Polsek Batuampar karena mengedarkan uang dolar Singapura palsu, Senin (8/7/2013).

Kejadian berawal pada Jumat (3/5/2013) silam sekitar pukul 19.00 WIB ketika pelaku mengantar korban Agus Ismail (40), dari Sekupang menuju Baloi, saat dalam perjalanan  korban mengaku hendak menjual ponsel Blackberry 9800 miliknya ke Nagoya.

Pelaku lantas menawarkan diri ke korban untuk membeli handphone itu, dengan uang sebesar 1.000 dolar Singapura palsu pelaku akhirnya bertransaksi dengan korban dan sepakat harganya sebesar Rp2 juta.

Saat bertransaksi, pelaku memberikan uang seribu dolar Singapura, merasa nilainya besar, korban lantas menanyakan ke pelaku bagaimana mengembalikan sisa uangnnya.

Bahkan korban sempat menawarkan ke pelaku untuk menjamin sepeda motor dan BPKB miliknya untuk dijadikan jaminan, namun pelaku mengatakan pegang saja sisa uang sambil memberikan nomor ponsel untuk dihubungi korban bila sudah menukarkan uang tersebut.

Betapa terkejutnya korban ketika mengetahui kalau uang dolar yang diterima dari pelaku adalah uang palsu saat ditukarkan di tempat penukaran uang (money changer), saat menghubungi ponsel pelaku, nomor tersebut tak lagi bisa dihubungi.

Editor : Dodo