Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Blokade di Saipem Berimbas ke Pekerja Non Tempatan
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 02-07-2013 | 17:43 WIB

KARIMUN, batamtoday - Aksi demo seratusan warga dan pekerja tempatan ternyata berdampak terhadap pekerja lainnya. Jika pekerja yang memiliki nasib serupa mendukung aksi tersebut, namun tidak demikian halnya dengan pekerja yang masih bekerja dan memiliki ikatan kontrak di PT Saipem tersebut.

Ditemui di sela karyawan, yang lebih memilih menunggu dari pada pulang kerumahnya masing-masing, salah satu pekerja, Tarjo kepada batamtoday, Selasa (2/7/2013) berharap aksi ini cepat selesai. Sebab dirinya lebih memilih bekerja untuk menghidupi keluarganya dari pada mengikuti aksi demo warga tempatan tersebut.

"Bukan hanya mereka (warga tempatan-red) yang di-PHK. Semua terimbas. Bahkan pekerja dari Batam juga hampir semua di-PHK," katanya.

Lebih jauh Tarjo menjelaskan, pada awalnya setiap pekerja diberitahukan akan dipekerjakan secara 'permanent project'. Jadi, bila project habis, maka mereka harus menerima konsekuensi itu dan bukannya menghalangi orang lain mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya di rumah.

"Kalau mau demo silahkan, tapi jangan mengganggu yang lain. Kalau sudah begini, siapa yang mau bayar gaji kami," terangnya.

Di tempat terpisah, Ketua BPD Desa Pangke Junaidi mengatakan, pihak Saipem dan warga yang bekerja disana telah dipertemukan di Balai Desa. Tujuannya untuk menyatukan presepi, agar tidak terjadi PHK terhadap warga Desa Pangke dan Desa Pangke Barat.

Namun katanya lagi, pihak perusahaan saat itu meminta waktu membicarakannya dengan pimpinan tertinggi PT Saipem, yang datang pada Kamis lalu.

"Hanya saja, yang terjadi di luar dugaan. Pihak manajemen mengeluarkan surat PHK tersebut. Akibatnya, wargapun ikut andil dalam aksi ini," terangnya.

Disisi lain, Ketua Pemuda Desa Pangke, Kiki mengatakan aksi ini akan terus berlanjut selama 3 hari, sampai tuntutan yang mereka ajukan diterima PT Saipem.

"Kita mendukung investasi di Karimun. Tapi hak kami jangan dikebiri. Sebab, saat pembuatan dokumen Amdal, beberapa kesepakatan telah ditandatangani, sebagai konsekuensi dampak yang dihasilkan atas pendirian perusahaan galangan kapal milik itali ini," terangnya singkat.

Editor: Dodo