Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buruh PT Sanyo Mogok Sembilan Hari, Perusahaan Lumpuh Total
Oleh : Gokli
Selasa | 02-07-2013 | 16:52 WIB

BATAM, batamtoday - Aktivitas produksi di PT Sanyo terpaksa lumpuh total. Sebab, 900 buruh yang bekerja di perusahaan tersebut mogok kerja untuk menuntut kejelasan status, Selasa (2/7/2013) sore.

Aksi mogok kerja ratusan buruh ini sudah berlangsung sejak Senin (24/6/2013) lalu. Terhitung sembilan hari, aksi mogok tersebut masih berlangsung lantaran tiga poin tuntutan buruh belum dijawab oleh pihak menajemen PT Sanyo.

Adapun tiga poin tuntutan buruh yakni mengenai kejelasan status menajemen PT Sanyo yang disebut sudah beralih ke PT Panasonic. Sementara, status buruh mengetahui tempat mereka bekerja masih bernama PT Sanyo.

Poin kedua yang dituntut, atas peralihan nama ataupun menajemen perusahaan itu supaya diungkapkan kepada buruh secara gambalang. Sebab, mereka ingin tahu perusahaan apa yang mempekerjakan mereka saat ini. Karena dengan demikian, buruh tidak akan ragu lagi setelah mengetahui pihak yang bertanggungjawab di perusahaan itu.

Dan, poin ketiga yang dituntut buruh adalah waktu peralihan, kapan dan bagaimana nantinya nasib 900 buruh yang sebelumnya bekerja di PT Sanyo. Sampai dengan saat ini, perulihan nama perusahaan itu belum ada diketahui para buruh.

Padahal, urusan surat menyurat dalam perusahaan itu sudah memakai kops surat atas nama PT Panasonic. Akan tetapi, buruh masih menyandang nama PT Sanyo.

Dari 900 buruh yang melakukan aksi mogok, 800 diantaranya merupakan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) dan 100 lagi merupakan buruh yang belum masuk serikat.

Suprapto, Sekretaris Konsulat Cabang (KC) FSPMI Batam, mengatakan tiga poin tuntutan buruh belum mendapat jawaban dari pihak menajemen dan sore ini akan ada perundingan.

"Kalau belum ada juga jawaban yang jelas sesuai dengan tuntutan buruh, maka aksi mogok ini akan berlanjut sampai dengan tiga bulan berturut-turut,"katanya, di lokasi.

Jika hal ini benar-benar terjadi, dan dalam perundingan belum ada titik temu, maka perusahaan yang memproduksi baterai handphone itu akan rugi total.

Ratusan buruh di perusahaan itu juga meminta campur tangan pemerintah dalam hal ini Dinas tenaga kerja (Disnaker) Batam untuk meyelesaikan permasalahan tersebut.

"Pemerintah jangan diam saja, kami ingin kerja seperti semula, tetapi dengan status yang jelas,"ujar salah seorang buruh yang sedang berkumpul bersama ratusan rekannya yang lain.

Sampai dengan saat ini, aksi mogok kerja buruh di lokasi PT Sanyo masih berlangsung damai. Tak satupun buruh yang melakukan tindak anarkis. Mereka masih mengupayakan cara berunding untuk mencapai kesepakatan.

Editor: Dodo