Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PBB akan Perangi Kesewenang-wenangan Hukum di Indonesia
Oleh : Berton Siregar
Selasa | 02-07-2013 | 16:32 WIB
yusril-di-batuaji.jpg Honda-Batam
Yusril saat tiba di Batuaji dan disambut para kader Partai Bulan Bintang.

BATAM, batamtoday - Setelah terlibat persoalan dengan KPU pusat mengenai kelolosan partai politikk ke Pemilu 2014 mendatang, Partai Bulan Bintang akhirnya sah maju sebagai parpol nomor 14 untuk bersaing dengan 11 parpol lainnya pada Pemilu 2014 mendatang.

Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra saat bertatap muka dengan segenap kadernya mengatakan bahwa partainya sudah sah ikut bersaing pada Pemilu 2014 mendatang.

"Kemarin sempat kemelut dengan KPU Pusat kalau PBB tak lolos verifikasi parpol, tapi ajukan gugatan PTUN dan PBB menang dan saah menjadi salah satu dari 12 parpol yang akan bersaing pada pemilu mendatang," kata Yusril di Batuaji, Selasa (2/7/2013).

Untuk Pemilu 2014 mendatang, jumlah parpol yang ikut serta dalam pesta demokrasi lima tahunan itu lebih sedikit dari pemilu sebelumnya, sehingga pilihan kepada rakyat Indonesia semakin sedikit. Yusril mengimbau agar warga dan masyarakat pada umumnya lebih jeli memilih pemimpin yang benar-benar membela keadilan dan berpihak pada rakyat.

Carut marutnya bangsa saat ini, dikatakan Yusril karena ketidaktegasan pemerintah pusat menjalankan fungsi hukum yang sebenarnya. Sehingga berakhir pada terjadinya tindakan sewenang-wenang dan saling menzalimi satu sama lain.

"Persoalan paling mendasar negara ini, tidak adanya keadilan dan kepastian hukum. Banyak warga yang merasakan ketidakadilan hukum. Itu karena tidak tegas pemerintah pusat yang mengedepankan keadilan. Sudah saatnya hukum itu melawan tindakan sewenang-wenang," kata Yusril.

Yusril menyebut PBB sebagai partai yang bersih dari kasus korupsi maupun konflik internal.

"PBB partai yang bersih dengan dana yang terbatas. Sehingga partai ini berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dari banyak pihak. PBB akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia terutama dalam penegakan keadilan hukum. Meskipun partai kecil, tapi PBB mempunyai peran politik yang besar dan jika presiden dari PBB akan jauh lebih baik Indonesia ke depannya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komite Aksi Pemenangan Pemilihan Umum (KAPPU), Tarmizi mengatakan kedatangan mantan Menteri Hukum dan HAM RI ini sebenarnya hanya ingin bersilatuhrami dengan warga Batam. Dari Jakarta Yusril berencana berziarah ke Pulau Penyengat.

"Di Batam hanya transit karena setelah dari Pulau Penyengat, Pak Yusril akan ke Singapura dan Filipina," kata Tarmizi.

Editor: Dodo