Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alamak, Anggota DPRD Batam Coreti Gedung Sendiri
Oleh : Gokli
Kamis | 27-06-2013 | 16:09 WIB
tempel-dprd.jpg Honda-Batam
(Foto: Gokli/batamtoday)

BATAM, batamtoday - Yudi Kurnain, Ketua Komisi II DPRD Batam mencoret dinding dan menempelkan selebaran bertulisan "Ganti Pimpinan PLN dan PGN Batam, Sagat tidak Profesional dan Menyiksa Masyarakat Batam" di Kantor DPRD Batam, Kamis (28/6/2013) sore.

Menurut Yudi, coretan maupun selebaran yang ditempelnya itu sebagai luapan perasaan masyarakat yang dia terima karena pemadaman arus listrik oleh PLN Batam. Selain itu, dia juga berharap dengan adanya tulisan maupun coretan itu supaya DPRD Batam dan Pemko Batam membela hak rakyat.

"Kalau Pemko dan DPRD Batam hanya membahas untung rugi dengan PLN maupun PGN tidak akan memberikan solusi. Karena memang PLN dan PGN sudah tidak profesional dan layak diganti," katanya.

Tak hanya bicara untung rugi, kata Yudi, ada beberapa anggota DPRD Batam yang gontok-gontokan masalah upeti dari kedua instansi tersebut. Bahkan, ada terjadi juga tuding-menuding sudah mengambil upeti tetapi tidak mau berbagi.

Jelas dengan issu dan informasi yang didengar Yudi itu membuatnya bertindak lain daripada yang lain, dengan menempel selebaran maupun mencoret dinding gedung DPRD Batam. Sebab, Yudi merasa anggota DPRD Batam yang hanya berharap upeti tersebut menunjukkan ketidak berpihakan kepada rakyat.

"Saya memang tak tahu siapa-siapa orangnya yang gontok-gontokan dan saling menuding masalah upeti itu. Tetapi saya dengar pembicaraan itu di salah satu ruang komisi yang ada di DPRD Batam," kata dia lagi.

Memang, pembahasan atau pertemuan antara PLN dan PGN bersama DPRD Batam di ruang pimpinan berlangsung tertutup. Bisa jadi, informasi yang disampaikan oleh Ketua Komisi II tersebut ada benarnya, karena sampai sekarang hasil daripada pertemuan itu belum diketahui.

Disebut, saat ini empat anggota DPRD Batam bersama PLN dan PGN berangkat ke Jakarta menemui Dirjen Migas untuk membahas supaya pengurangan pasokan gas tidak terjadi yang mengakibatkan aliran listrik padam.

Sekretaris DPRD Batam, Marzuki membenarkan ada empat anggota DPRD yang berangkat ke Jakarta terkait masalah PLN tersebut. Keempat anggota DPRD Batam itu masing-masing, Surya Sardi, Aris Hardi Halim, Yunus Muda dan Irwansyah.

"Iya ada empat orang yang berangkat ke Jakarta. Mereka melakukan pertemuan hari ini Dirjen Migas," sebutnya.

Editor: Dodo