Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Taksi Gelap Kurangi Penghasilan Taksi Resmi di Bandara
Oleh : Ali
Jum'at | 08-04-2011 | 16:47 WIB
taksi_gelap.jpg Honda-Batam

Taksi Gelap - Salah satu taksi gelap (Plat hitam) yang sedang memarkirkan kendaraannya di luar ring satu area parkir Bandara Hang Nadim Batam (Foto: Ali)

Batam, batamtoday - Beroperasinya taksi gelap (plat hitam) secara diam-diam, praktis menurunkan  penghasilan sopir taksi resmi (Port Taksi) yang beroperasi di kawasan Bandara Hang Nadim meski telah dilakukan penerapan dan pengawasan ketat terhadap sistem taksi di kawasan ini.

"Kami telah menerapkan secara ketat peraturan sistem taksi di Bandara Hang Hadim, tetapi
tetap tidak juga mampu mencegah taksi plat hitam ini masuk ke kawasan bandara," ujar Hersam, Sekretaris Kopkar Taksi BP Kawasan di Bandara Hang Nadim kepada batamtoday.

Hersam mengatakan, taksi-taksi gelap ini beroperasi dengan cara memarkirkan kendaraanya di luar tempat parkir bandara, sehingga penumpang yang baru turun menuju tempat parkir ditawari secara diam-diam oleh operator taksi gelap ini. Meski demikian, tambahnya pihaknya kesulitan menertibkan ulah para taksi gelap ini.

"Sudah sering kedapatan sama petugas, tetapi mereka dapat mengelak dengan mengatakan hanya menunggu sanak saudaranya yang akan tiba," kata Hersam.

Menurut pria yang  langsung mengontrol operasional taksi di bandara ini, petugas bisa bertindak jika supir taksi ini kedapatan langsung menawarkan tumpangan kepada calon penumpang taksi.

Dikatakannya, penghasilan dari para supir taksi resmi terus merosot draktis dari jumlah 165 armada taksi resmi yang ada di bandara, setiap harinya, hanya dapat antrian dua trip saja.

Hersam membandingkan dengan jumlah penumpang pesawat di bandara Hang Nadim yang datang, yaitu berkisar dari 3.000 hingga 3.500 orang per harinya. Menurutnya, sekitar 60 persen atau sekitar 1.900 orang penumpang dijemput oleh keluarganya dan menggunakan fasilitas Bus Kota, sedangkan taksi resmi yang mendapat dua trip sekitar 400 orang.

"Sisanya ada sekitar 600-700 orang ini pulang menggunakan apa?," tanyanya kembali kepada wartawan.

Dirinya juga tidak menyangkal, bila tarif yang diambil oleh supir taksi gelap ini rendah dua kali lipat dibanding ongkos yang ditawarkan oleh taksi resmi di Bandara. Namun, dikatakannya mengenai keamanan penumpang, taksi resmi lebih terjaga dan lebih aman dari taksi gelap.

"Semua data taksi di Bandara telah terdata, jadi untuk penumpang yang menaiki taksi resmi kami jamin dapat bernafas dengan lega sampai ditujuan," terangnya.

Sementara itu, Idie seorang juru parkir Bandara Hang Nadim yang tidak mengelak bila menyebutkan banyaknya taksi gelap beroperasi di kawasan bandara ini, meski sering dipergoki dan dipukuli oleh petugas.

"Sering kali  petugas memergoki tukang taksi plat hitam, tapi dia tidak memarkirkan kendaraannya di sini (tempat parkir) melainkan di luar area parkir.

Pengamatan batamtoday di lapangan, lebih dari dua kendaraan berplat hitam memarkirkan kendaraanya di luar lokasi parkir. Para sopir taksi gelap itu langsung pergi jika melihat petugas Bandara melintas di lokasi tersebut.