Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beberapa Memiliki Bisnis Di Indonesia

10 Perusahaan dengan Pertumbuhan Tertinggi (Bagian I)
Oleh : sumantri
Jum'at | 08-04-2011 | 13:36 WIB
Merck_3.jpg Honda-Batam

Merck, salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tertinggi di dunia

Batam, batamtoday - Perusahaan adalah penggerak sektor ekonomi utama diseluruh dunia. Perusahaan seringkali diibaratkan sebagai seekor ikan hiu yang harus terus bergerak atau akan tenggelam. Namun, ketika perusahaan menjadi semakin besar, mereka menemui tuntutan baru untuk memperluas pertumbuhan. Perusahaan yang tumbuh subur dan menjadi besar adalah pencapaian tertinggi seorang pengusaha.

Berdasarkan laman businessinsider edisi Kamis, 7 April 2011, yang dikutip batamtoday, menunjukkan sebanyak 10 perusahaan mengalami pertumbuhan luar biasa sepanjang lima tahun terakhir. Peringkat perusahaan ini diperoleh dari rata-rata pertumbuhan pendapatan 50 perusahaan besar dunia.

Di antara perusahaan-perusahaan itu, sebagian di antaranya telah menjalankan bisnis di Indonesia melalui anak perusahaan maupun kantor cabang. Kalaupun tidak memiliki kantor di Indonesia, setidaknya produk dari perusahaan ini sudah biasa digunakan masyarakat di Tanah Air.

Berikut, 10 perusahaan raksasa yang masih tumbuh pesat selama lima tahun terakhir versi businessinsider:

10. Merck

Perusahaan Merck

Pendapatan pada 2006: US$22,6 miliar, pendapatan pada 2010: US$45,9 miliar, rata-rata pertumbuhan per tahun: 19,4 persen. Krisis finansial yang menyebabkan perasaan gelisah, depresi, stres, dan mulas memberikan keuntungan bagi Merck. Perusahaan produsen obat ini menilai tidak ada dampak negatif dari kondisi ekonomi yang melesu. Bahkan, perusahaan secara dramatis memutuskan untuk merger dengan perusahaan pesaing, Schering-Plough, yang membuat kedua perusahaan memperluas portofolio produk sekaligus pendapatan.

9. Vale

Perusahaan Vale

Pendapatan pada 2006: US$20,8 miliar, pendapatan pada 2010: US$45,3 miliar, rata-rata pertumbuhan per tahun: 21,4 persen. Pada Oktober 2006, perusahaan tambang yang berbasis di Rio de Janeiro sudah menjadi lima besar perusahaan tambang dunia. Namun, perusahaan terus melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan akuisisi lokasi tambang milik Inco.

Nilai akuisisi yang mencapai US$18,9 miliar dengan perusahaan tambang Kanada ini menjadikan Vale sebagai perusahaan tambang terbesar kedua dalam hal luas areal tambang serta perusahaan tambang bijih besi terbesar di dunia.

8. Bank of China

Bank of China

Pendapatan pada 2006: US$18,7 miliar, pendapatan pada 2010: US$41,2 miliar, rata-rata pertumbuhan per tahun: 21,8 persen. Sebagai bank terbesar di China dilihat dari potensi pendapatan, Bank of China terkenal di dunia, karena tingkat leverage dan memecahkan rekor perolehan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Hong Kong. Hal itu semakin membangkitkan minat investasi dari pemodal barat yang tengah dalam kondisi putus asa.

Tahun 2006, merupakan tahun mengesankan bagi perbankan di China, di mana Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) pada Oktober berhasil meraup dana segar hingga US$500 miliar lewat proses IPO.

Pada 2010, Bank of China juga mengumumkan tawaran mereka untuk produk investasi dalam mata uang Renminbi (RMB) yang diminati investor Amerika Serikat. Langkah ini dipastikan bakal mendorong pendapatan perusahaan pada masa mendatang.

7. Wells Fargo

Perusahaan Wells Fargo

Pendapatan pada 2006: US$35,7 miliar, pendapatan pada 2010: US$85,2 miliar, rata-rata pertumbuhan per tahun: 24,3 persen. Ketangguhan Wells Fargo menghadapi krisis kredit perumahan pada 2006 tidaklah mengherankan bagi berbagai pihak. Sebab, perusahaan telah mampu melewati fase krisis lain seperti perang saudara dan dua perang dunia serta Great Depression.

Dengan ketangguhan itu pula, tidak mengherankan jika Wells Fargo mengambil alih Wachovia serta memperluas jaringan ritelnya di setengah wilayah timur Amerika Serikat.

Langkah akuisisi Wachovia pada 2008 telah mendorong bisnis commercial banking perusahaan. Bahkan, langkah itu telah menambah nasabah lebih dari 70 juta nasabah dengan 6.335 kantor cabang di seluruh dunia.

6. CNOOC

Perusahaan CNOOC

Pendapatan pada 2006: US$11,1 miliar, pendapatan pada 2010: US$27 miliar, rata-rata pertumbuhan per tahun: 24,7 persen. China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah China dan menjalankan bisnis pengeboran di lepas pantai negara itu.

Operasional bisnis ini telah menjadi keuntungan bagi CNOOC, karena memungkinkan perusahaan mengakuisisi saham dalam jumlah besar milik perusahaan energi, Amerika Chesapeake Energy tahun lalu. Aturan ini menyebabkan pendapatan per tahun meningkat dua kali lipat hanya dalam waktu lima tahun.