Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bentuk Tim Sukses, Djoko Santoso Siap Menjadi Capres
Oleh : Surya Irawan
Jum'at | 14-06-2013 | 11:27 WIB

Jakarta, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) H Djoko Santoso telah mempersiapkan tim sukses guna menunjang dirinya sebagai Calon Presiden RI periode2014-2019 mendatang.



"Dengan mengucap Bismillah, saya siap menjadi calon presiden. Saya siap memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara," tegasnya ketika memberikan pembekalan pada Musyawarah Kerja Nasional ke-2 Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Jakarta kemarin.

Ditegaskanya kesiapan tersebut diwujudkan dengan membentuk gerakan  Gerakan Indonesia ASA (adil, sejahtera, aman) yang saat ini sedang menyusun blue print bagi pencapresan dirinya.

Penegasan ini terungkap saat beberapa peserta Mukernas Permusi menanyakan kesiapan Djoko untuk bertarung dalam pencapresan mendatang.

"Bapak Djoko harus berani turun kejalan memimpin revolusi karena keadaan sudah sangat memprihatinkan," tantang penggagas Mega Bintang, H Mudrik Setiawan asal Solo.

Sebagai mantan prajurit tempur, Djoko berpandangan jika diberada dilapangan tempur, maka tidak lagi kata untuk mundur, "yang ada harus maju meskipun kondisinya dalam keadaan tersesat," terangnya menceritakan pengalaman semasa menjadi prajurit TNI.

Tekatnya untuk menjadi salah seorang Capres sudah bulat meskipun awalnya lebih merupakan dorongan dari lingkungan sekitarnya, "saat saya berada di Palembang, ada yang menanyakan apakah saya siap untuk menjadi Capres, belum sempat saya menjawab ternyata spanduk dukungan sudah bermunculan,"
ceritanya.

Dipaparkannya, sebagai orang Jawa dirinya lebih "bisa rumongso" (bisa merasa, red) daripada "rumongso bisa" (merasa bisa), sehingga ia mengaku berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Berhasil tidaknya menjadi Presiden, saya serahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang penting saya mengikuti prosesnya dengan baik dalam sistem yang berkualitas. Kalau terus memikirkan hasil akhir saja, saya bisa 'stress'," ungkapnya dihadapan Mukernas Parmusi dari seluruh Provinsi ini.

Menurut Ketua Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) dan Ketua Dewan Penasehat Forum Sekretaris Desa Seluruh Indonesia (Forsekdesi), tekadnya untuk maju ke Pilpres 2014 juga dilandasi oleh keprihatinan bahwa reformasi yang sudah berusia 15 tahun ternyata belum memberikan hasil
sesuai harapan sebagian besar rakyat, terutama dari sisi keadilan dan kesejahteraan.

"Menjadi pemimpin pada dasarnya adalah menjadi orang yang siap berkorban, bahkan siap menderita demi kemajuan rakyat yang dipimpinnya," ungkapnya dengan tegas.

Menanggapi munculnya Djoko Santoso sebagai Capres Alternatif, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Dr. Donny Tjahja Rimbawan melihat peluang Djoko Santoso menjadi capres relatif besar, sebab masyarakat sudah merasa bosan dengan beberapa capres militer yang sudah muncul dalam beberapa kali pilpres sebelumnya.

Menurut Donny, selama Djoko berkarier di militer prestasi yang dicapai cukup gemilang, bahkan secara integritas unggul dibandingkan capres lainnya. "Hingga saat ini integritas Djoko Santoso diakui masih bersih danb tidak neko-neko," jelas Donny.

Terkait dengan paluang Djoko dilirik oleh partai politik, Donny melihat partai politik pun saat ini sedang mencari figur-figur yang bisa diterima oleh masyarakat luas dan mempunyai komitmen kebangsaan yang kuat.

"Saya percaya parpol saat ini juga mempertimbangkan kembalinya kejayaan Indonesia dengan pemimpinnya yang nasionalis," ungkap Donny.

Editor : Surya