Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kunker ke Hongkong, Riki Syolihin dan Mawardi Dicari Buruh SPA
Oleh : Gokli
Selasa | 04-06-2013 | 17:28 WIB

BATAM, batamtoday - Jalan-jalan ke luar negeri memang sah-sah saja dilakukan semua orang tak terkecuali anggota DPRD yang mempunyai cukup uang. Namun, dengan memanfaatkan APBD, anggota dewan yang plesiran ke luar negeri patut dipertanyakan oleh rakyat.

Sama seperti yang terjadi di Batam, dua anggota DPRD yang duduk di Komisi IV, Riki Syolihin dan Mawardi Harni plesiran sampai ke Hongkong bertameng kunjungan kerja (kunker). Dengan tameng kunker, plesiran kedua anggota DPRD itu pastinya menggunakan dana APBD Batam. Tetapi hasil kunker tersebut belum tentu bisa diterapkan atau diaplikasikan membangun kota Batam lebih baik.

Terkuaknya plesiran dua anggota Komisi IV ke Hongkong di saat puluhan buruh The SPA Secret datang untuk Gedung DPRD Batam. Mereka yang hendak mengadu langsung kepada Ketua Komisi tak berhasil ditemui. Diketahui dari salah satu staf Komisi IV, Riki dan Mawardi sedang berada di Hongkong, sejak dua hari lalu.

Beruntung, masih ada anggota Komisi IV yang peduli dengan nasib para buruh itu. Aspirasi buruh SPA yang saat ini terlunta-lunta karena ketidak jelasa pengusaha dapat disampaikan langsung kepada Udin P. Sihaloho, selaku Wakil Ketua Komisi IV.

Udin mengaku tak mau berkomentar terkait kepergian dua rekannya ke Hongkong. Tetapi, baginya kesempatan untuk kunker akan dia manfaatkan mendapatkan ilmu dan penerapan yang baik dari kota lain di Indonesia dari pada harus ke luar negeri.

Tak hanya itu, kesempatan-kesempatan kunker itu pun sangat jarang bahkan tak terlalu dia manfaatkan jika memang hasilnya tak bisa diaplikasikan untuk Batam. Sehingga, dia lebih memilik untuk ikut pelatihan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) karena ada nilai moral dan pemahaman tentang Pancasila yang akan didapatnya.

"Saya tak mau komentari masalah kunker itu. Namun yang pasti, selama saya duduk di DPRD Batam belum pernah saya ke luar negeri menggunakan dana APBD. Kalau dana sendiri itu urusan lain," pungkasnya.

Disinggung kenapa tak mau ikut-kutan seperti anggota DPRD lain, Udin mengatakan jauh lebih mementingkan masyarakat dari pada harus jalan-jalan ke luar Batam bahkan ke luar negeri. Pasalnya, masih banyak persolan di tengah-tengah masyarakat yang perlu diselesaikan dan yang perlu didengarkan.

"Saya wakil rakyat, jadi saya harus lebih mementingkan rakyat dari pada harus jalan-jalan ke luar negeri," ujar dia.

Di lain tempat, Riki Indrakari salah satu anggota Komisi IV yang juga tak ikut plesiran ke Hongkong mengatakan kota-kota di Indonesia masih banyak yang bisa dicontoh ketimbang kota di luar negeri. Tentu jika ada kesempatan dia tetap lebih memilih Indonesia dari pada harus ke luar negeri.

"Kalau komentar yang pergi ke Hongkong saya tak mau. Bagi saya masih banyak kota di Indonesia yang bisa ditiru untuk memajukan kota Batam," akunya.