Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pro dan Kontra Wajib Militer Bagi Perempuan Singapura
Oleh : Dodo
Kamis | 23-05-2013 | 09:40 WIB

SINGAPURA - Warga Singapura sedang memperdebatkan isu hangat apakah wanita perlu mengikuti wajib militer. Isu ini menjadi bagian dari topik penting yang dibahas dalam sesi Singapore Conversation.


Acara yang dihadiri oleh 110 remaja dan pemuda ini membahas apakah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat jati diri atau identitas bangsa. Wajib militer bagi wanita menjadi salah satu pilihan yang banyak diusulkan hadirin.

Pro dan kontra bermunculan, tetapi kebanyakan hadirin menyatakan pemerintah dapat mempertimbangkan ide yang masih relatif kontroversial ini. Dengan lantang, Heng Jia Min, siswi dari sekolah putri Raffles, bersuara bahwa dia bersama dengan rekannya siap mati untuk membela Singapura.

Jia Min menambahkan, identitas bangsa adalah sesuatu yang dimiliki oleh semua penduduk. Selama ini semua warga tahu wajib militer merupakan salah satu langkah Pemerintah Singapura untuk menumbuhkan cinta tanah air.

Siswi ini menjelaskan, wajib militer dapat mendorong kaum wanita untuk lebih memperkuat identitas mereka sebagai warga Singapura. Sejumlah pihak menilai wajib militer akan membuat wanita Singapura memahami dua tahun pengorbanan kolega pria.

Selain itu, dengan angka kelahiran yang sangat rendah saat ini, wajib militer wanita akan memperkuat militer Negeri Merlion. Jika dua tahun dinilai terlalu lama, enam bulan dapat menjadi solusi minimal. Diharapkan juga wanita akan dilatih untuk mengerti kondisi medan tempur, keamanan lingkungan, dan mencegah meningkatnya angka kriminalitas.

Sumber: Kompas.com