Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polsek Bengkong Periksa 8 Saksi Kasus Pembobolan Brankas PT Subsea
Oleh : Hendra Zaimi
Rabu | 22-05-2013 | 15:30 WIB

BATAM, batamtoday - Polsek Bengkong masih terus melakukan penyelidikan kasus pembobolan brankas di PT Subsea Services Indonesia, sebuah perusahaan asing asal Amerika Sarikat di Komplek Greentown, Bengkong.

Kapolsek Bengkong, Iptu Hadi Sucipto mengatakan pihaknya telah memeriksa sebanyak 8 saksi untuk dimintai keterangan. Kedelapan saksi itu antara lain karyawan dan sekuriti kawasan dimana lokasi PT Subsea Services Indonesia.

"Kasusnya masih lidik, sampai sekarang kita sudah memeriksa sebanyak 8 orang saksi, baik karyawan maupun sekuriti kawasan," kata Hadi kepada batamtoday, Rabu (22/5/2013).

Untuk pemeriksaan terhadap manajer dan staf perusahaan, lanjut Hadi, akan dilaksanakan di Satreskrim Polresta Barelang karena yang bersangkutan kebanyakan adalah warga asing.

Disinggung tentang keterlibatan orang dalam, sebab kemarin polisi sempat melakukan pemeriksaan sidik jari terhadap para karyawan, Hadi mengaku masih belum bisa memberikan komentar banyak tentang masalah itu.

"Kasusnya masih lidik, kami belum bisa memberikan komentar lebih banyak sebab anggota di lapangan masih bekerja dan melakukan pengembangan," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kawanan maling beraksi di PT Subsea Services Indonesia, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat di Komplek Greentown, Bengkong, Selasa (21/5/2013) dini hari dan berhasil kabur uang dari dalam brankas senilai lebih kurang Rp 350 juta.

Peristiwa pencurian ini pertama kali diketahui oleh karyawan bernama Marasi sekitar pukul 6.45 WIB saat akan masuk kerja dan mengetahui pintu rolling door belakang sudah dirusak pelaku.

Informasi yang dihimpun di lapangan, setelah berhasil masuk ke dalam ruang workshop, pelaku lantas masuk ke dalam kantor kemudian merusak CCtv lalu membongkar brankas yang ada di ruang manajer di lantai dua.

"Sebelum masuk ke kantor, pelaku sempat merusak CCtv," kata Ikhwan, manajer workshop PT PT Subsea Services Indonesia kepada wartawan.

Menurut dia, pelaku kemudian mengacak-acak ruang manajer, lalu membawa brankas ke ruangan meeting dan membongkarnya menggunakan palu, linggis dan tabung coating torche yang diambil pelaku dari ruang workshop.

Disinggung tentang kerugian, Ikhwan mengatakan pelaku berhasil membawa kabur uang tunai dalam bentuk rupiah dan dolar serta perhiasan emas milik manajer yang ada didalam brankas.

"Kalau ditaksir kerugian sekitar Rp 350 juta," jelasnya.

Editor: Dodo