Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Harus Belajar Demokrasi ke Indonesia
Oleh : Dodo
Rabu | 22-05-2013 | 14:18 WIB
Anwar_Ibrahim_speaking.jpg Honda-Batam
Pemimpin kelompok oposisi Pakatan Rakyat Malaysia, Anwar Ibrahim.

KUALA LUMPUR - Pemimpin kelompok oposisi Pakatan Rakyat Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan Malaysia masih harus belajar kepada Indonesia soal demokrasi dan pemilu.

Berbicara pada VIVAnews pekan lalu, Anwar mengatakan bahwa institusi demokrasi di Indonesia lebih maju sehingga bisa menyelenggarakan pemilu yang bebas dan tanpa ada campur tangan pemerintah.

Dia mengatakan, calon presiden di Indonesia yang diusung dari berbagai partai politik dapat berdebat dalam forum terbuka. "Sementara di Malaysia, saya dan PM Najib saat ingin berdebat langsung tidak diterima," ujarnya.

Tetapi Anwar tidak yakin para pemangku kepentingan Malaysia saat ini ingin benar-benar belajar mengenai demokrasi dari Indonesia. Dia berpendapat pimpinan Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) terlalu arogan untuk mengakui Indonesia lebih unggul dalam hal perkembangan demokrasi.

"Bagi mereka Indonesia itu cuma soal TKI saja. Mereka seharusnya memiliki sikap yang lebih realistis menerima kenyataan bahwa Indonesia dari sudut pandang memantapkan demokrasi dan pengurusan pemilu yang jujur dan adil harus dipelajari pengalamannya," kata Anwar.

Anwar juga mengecam pemilu tersebut yang menurut mereka telah dicurangi. Anwar mengatakan, dalam penghitungan komisi pemilihan umum Malaysia, seharusnya pihaknya yang menang.

Sumber: viva.co.id