Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kondisi TKI Korban Kebakaran di Malaysia Memprihatinkan
Oleh : Dodo
Senin | 13-05-2013 | 12:27 WIB
Kebakaran.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

KUALA LUMPUR - Sekitar 200 tenaga kerja Indonesia yang tempat tinggalnya mengalami kebakaran di Kuala Lumpu Malaysia kondisinya masih memprihatinkan.

Selain kehilangan harta benda juga mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari masih bergantung bantuan dari warga sia Indonesia yang bersimpati.

"Kami hanya berusaha untuk menyelamatkan anggota keluarga saja, sementara barang-barang di dalam rumah kongsi (bedeng sementara, Red) tidak sempat terselamatkan," kata Zaki, pekerja asal Pulau Kangean, Jawa Timur, dikutip dari Republika, Senin (13/5/2013).

Para korban kebakaran itu hanya bisa menyelamatkan pakaian yang melekat di badan, sehingga tidak punya lagi gantinya.

Namun beberapa hari ini, sejumlah bantuan telah datang dari para warga Indonesia yang bersimpati kepada para korban kebakaran itu.

"Sudah ada beberapa pihak yang memberikan bantuan untuk kebutuhan pakaian dan makanan. Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari sesama warga Indonesia yang tinggal di Malaysia," ujar dia.

Mengenai penyebab kebakaran rumah kongsi itu secara pasti belum diketahui, tapi ada dugaan akibat arus pendek listrik.

Kebakaran yang diduga karena arus pendek listrik tersebut terjadi pukul enam pagi waktu Malaysia atau menjelang subuh, sehingga para pekerja tak sempat menyelamatkan harta benda mereka.

Menurut Zaki, kebakaran yang terjadi Selasa pagi (7/5/2013) itu, tidak saja meludeskan tempat tinggalnya, tapi harta benda dan juga paspor sebagai bukti kewarganegaraan ikut dilalap si jago merah.

Namun demikian, kata dia lagi, para korban kebakaran tersebut tetap dipaksa bekerja dan kalau tidak mau, pimpinan proyek mengancam akan memanggil polisi agar mereka ditangkap karena tidak punya dokumen.

Saat ini, kondisi tempat tinggal mereka usai kebakaran juga sangat memprihatinkan, karena tidak layak untuk tetap dihuni dan pada malam hari terasa dingin serta bila hujan air mudah tergenang.

Sejumlah pekerja mengambil inisiatif untuk membangun tempat tinggal darurat dengan membuat gubuk dari triplek di lantai dasar bangunan yang masih dalam proses pengerjaan itu.

"Seharian kami membangun bersama-sama gubuk tersebut dan sekarang sudah ada beberapa yang bisa digunakan," kata Zaki lagi.

Bantuan Sesama WNI

Sejumlah komunitas warga Indonesia di Malaysia setelah mendapatkan informasi mengenai musibah tersebut, kini sudah menyalurkan bantuan baik secara langsung ataupun dikumpulkan bersama oleh sejumlah komunitas.

Menurut Danil Daulay Junaidy, seorang WNI yang turut membantu penggalangan bantuan untuk korban kebakaran tersebut, sekarang ini bantuan berupa makanan, minuman, obat-obatan, pakaian layak pakai sudah diberikan langsung ke lokasi kebakaran.

Bantuan tersebut selain dari KBRI Kuala Lumpur, juga datang dari rombongan kelompok Edukasi Untuk Bangsa (EUB), mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Kuala Lumpur, SIKL, ormas Muhammadiyah Cabang Kuala Lumpur dan sejumlah perusahaan.

"Hari ini diberikan bantuan berupa pakaian anak-anak, baju untuk orang dewasa, sepatu, sandal, topi, bantal, selimut, bahkan dorongan bayi, mengingat di tempat kebakaran tersebut juga terdapat bayi berusia dua bulan," ujar dia.

Para korban kebakaran menyatakan sangat berterima kasih atas bantuan dari komunitas WNI di Malaysia itu, karena barang-barang seperti itu yang mereka perlukan sehingga bisa langsung digunakan.

"Bantuan itu sangat diperlukannya, tapi para korban kebakaran itu juga berharap bisa memperoleh bantuan keuangan, mengingat selain uang mereka ikut terbakar, para pekerja tersebut sudah dua bulan belum menerima gaji," kata Danil.

Sumber: Republika